27|| ESKAMEL

1.6K 110 6
                                    

~Hay Call me- Yaya

Jika ada typo atau kalimat berulang-ulang mohon direfresh ulang ceritanya. Oke enjoy and happy reading gaes.🥳

°°°🥳°°°

Mel yang sedang membersihkan dapur dikejutkan saat tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Kak Gem, nanti dulu aku lagi sibuk,"

"Gempa? Aku Eska yang," Mel berbalik menatap suaminya.

"Kenapa ngelihatin aku gitu banget?" Areska menoel pipi gembul Mel, "badan aku sakit semua,"

Mel menepuk perut Areska cukup keras, "ini kak Eksa apa kak Gempa?"

Areska berjalan menjauh, duduk dimeja makan dengan mengangkat satu kakinya, "Gempa nggak macem-macem 'kan sama kamu?"

"Gempa gila, lama banget ambil alihnya badan aku jadi sakit semua," Areska memijat kakinya sendiri, rasa pegal itu tak kunjung hilang.

"Iya lah orang habis, kena hukuman," lirih Mel tapi berhasil tertangkap telinga Areska.

Areska meloncat dan mendekat kearah istrinya, "hukuman apa?"

"Kak Eska nggak ingat?" Areska menggeleng pelan, "karena pelintir tangan kak Cyndi kakak kena skors tiga hari, lari keliling lapangan sepuluh kali, sama nanti kak Eska juga harus bersihin toilet sekolah selama satu minggu,"

Areska melongo mendengar penuturan istrinya, itu hukuman atau daftar belanjaan kenapa sangat banyak, "Gempa sialan, awas aja lo gue bunuh biar mati beneran!" teriak Areska frustasi.

"Semua orang udah tau tentang kita kak, tadi kak Gempa ngamuk jadi didepan semua orang aku coba tenangin dia," Mel memainkan jarinya cemas, "aku takut kalau dibully,"

Areska membawa Mel duduk dilantai, "kamu tenang, ada aku kan? Selagi aku hidup aku nggak akan biarin kamu disentuh siapapun,"

dor!

Mel menjerit kaget saat suara tembakan begitu menyeruak masuk indra pendengarannya, "kak ada apa?"

Areska menutup telinga Mel dengan telapak tangannya, "kamu tenang ya, mungkin ada yang main tembak-tembakan, kan banyak yang jomblo kayak pembaca kita."

Mel menggeleng tak percaya disaat seperti ini pun Areska masih bisa bercanda, "kak aku serius,"

"Aku lebih serius sama kamu!" balas Areska mantap.

Pyaar!

"Kak!" Mel yang kaget langsung menjerit dan memeluk tubuh Areska.

Areska memeluk Mel dengan erat, "kamu disini dulu, aku cek ke depan oke."

Mel menggeleng kuat, "nggak aku takut, itu suara apa?"

Areska mendorong tubuh Mel hingga masuk kedalam kolong meja makan, Mel yang hendak protes tertahan saat suara Areska berubah menjadi tegas, "Kamu disini dulu aku mau cek kedepan! Jangan kemana-mana!"

Dengan langkah lebar Areska menuju ruang tamu, serpihan kaca berceceran. Areska mengeram kecil, membuka pintu rumah Areska berhasil menghindar saat balok kayu mengarah kepadanya.

"Sial, siapa yang lakuin semua ini," Areska mencoba menelisik keadaan sekitar tapi netranya tak menemukan siapa-siapa.

Dengan marah Areska mengetik sesuatu dalam ponselnya, setelah mengklik tombol send. Areska kembali kedalam dan mengunci pintu rumah rapat.

"Naik keatas yuk," ajak Areska sambil berjongkok.

Mel membuka matanya, "udah? Ada apa?"

"Nggak ada apa-apa, ayok keatas tidur udah malem,"

EskamelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang