🐯TRY TO BE OKAY🐯

64 20 37
                                    

Kenapa suka Taehyung?

Kenapa suka makan?

Kenapa suka nafas?


Kenapa ga vote?>:(







******







Happy reading❤

Benar yang Aru duga, memang benar ada sesuatu yang salah dari Taehyung saat ini. Berdua di atas motor dengan keheningan membuat Aru lagi-lagi berspekulasi aneh. Tidak ada percakapan yang tercipta, Taehyung juga tidak terlihat ingin membuka percakapan itu sendiri.

Sampai setibanya di rumah sakit pun Taehyung tidak ada bersuara sedikitpun. Kedua insan itu sama-sama diam kendati sedari tadi motor sudah berhenti. Lantaran canggung Aru langsung menurunkan dirinya dari motor itu.

Maniknya yang sejajar pada mata elang milik si cowo tak sengaja kembali bertatapan. Kembali Taehyung menjadi orang pertama yang memutus pandangan itu. 

Aru mengulum bibir. Yakin atau tidak, berani atau ragu, ia tetap tidak suka jika semua ini menjadi hal janggal.

"Gue ada salah sama lo?" suaranya sedikit tercekat, namun Aru seratus persen yakin bahwa Taehyung mendengar pertanyaannya itu.

Cukup lama Aru memandangi pahatan wajah sempurna itu, menunggu jawaban. Aru bertekat untuk mendapat penjelasan saat ini juga.

Akan tetapi Aru kembali harus memperoses maksud tersirat dari kalimat yang keluar di detik selanjutnya.

"Maaf."

Mengedip cepat disela kebingungannya, Aru dapat melihat Taehyung terkekeh kecil. Maksudnya, gadis itu bahkan tidak menemukan sesuatu yang lucu saat ini. Lantas apa yang Taehyung tertawakan?

"Lo pasti bingung ya sama sikap gue hari ini?" tanya Taehyung tanpa menerka-nerka lagi. Ia menerbitkan satu senyuman. "Masalahnya ada di gue sendiri, ru. Gue gatau harus bersikap gimana ke lo, dan tanpa sadar malah berakhir bersikap cuek."

Aru semakin tidak mengerti dibuatnya.

"Lo gak salah kok, mulai sekarang gue janji, lo gak akan ngeliat sosok Taehyung yang kayak sekarang lagi."

*****

"BUUUANGGGSAAAAAATTT!!!!"

Seokjin mendesis kesal di depan cermin kamar mandi. Nyaris saja ia menggores muka hensemnya menggunakan cukur karena suara menggelegar dari kamar sebelah.

Dengan emosi yang menggebu cowo itu menggulung tangan kaosnya hingga ke bahu, memasang wajah garang, berjalan ibarat kingkong masih dengan krim cukur yang belum dibersihkan setengahnya lagi.

Berjalan keluar kamar, kemudian berdiri di depan pintu di sebelah miliknya.

BRAK BRAK BRAK

"BUKA ANJENG! GUE MAU DEMO!"

"KAGA DIKUNCI!"

ekspresinya seketika blank. Sepersekon detik melongo dengan bibir yang membulat kecil, disertai wajahnya yang mendatar.

Di detik selanjutnya Seokjin kembali memasang ekspresi garang seperti di awal.

Secepat itu, Seokjin sangat ahli dalam merubah ekspresi. Simpan itu baik-baik.

BADUTZONE : KTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang