Sebelum baca ayo vote dulu🤗
Udah?
Happy reading!!
"Papa kenapa harus pergi sih?!"
Tuan Min mengusap rambut putrinya dengan lembut, tersenyum untuk menghibur agar bibir cherry itu berhenti memberenggut sebal. Ia tau, Aru pasti masih ingin menghabiskan banyak waktu dengannya, namun apalah daya dirinya yang harus selalu sedia 24 jam jika panggilan tugas sudah memanggil.
"Papa kan harus kerja."
"Kerja mulu ih...." Aru sudah mirip seperti anak kecil sekarang. Sejak dulu Aru jarang sekali bisa menghabiskan waktu bersama sang ayah lantaran profesi pria itu yang tidak mendukung.
Aru berkali-kali menghentakkan kakinya ke tanah lantaran tak terima, ini kan sudah masuk masa libur, kenapa harus bekerja juga?
merangkul putri semata wayangnya itu dengan lembut, Sarah mencoba memberi pengertian. "sayang,kan papa kamu tuh aparat negara, jadi harus siap kapanpun setiap kali dipanggil. Kamu paham kan?"
Pada akhirnya Aru mengangguk lesu, memeluk sang ayah dengan erat sembari mendangak, menatap lucu bersama maniknya yang berkaca-kaca.
Bahkan belum penuh 3 hari papanya kembali ke rumah, lalu sudah kembali bertugas. Kemudian entah kapan akan kembali lagi.
"Ntar pas kamu ulang tahun papa janji bakal balik, hm?"
"Janji kan?"
"Iya..."
Pun setelah itu Tuan Min langsung menggeret kopernya, bersiap siap untuk menaiki pesawat lantaran akan lepas landas 10 menit lagi. Tubuh tegap itu melambai dari kejauhan bersamaan dengan senyum gagahnya.
"Udah jangan cemberut, nanti cantiknya ilang!" bujuk Sarah tatkala mendapati ekspresi putrinya yang seperti menahan tangis.
Orang mungkin memandang Aru sebagai gadis cuek yang tidak memiliki banyak teman serta penyendiri, namun Sarah tau betul sifat asli Aru. Manja, cengeng, dan juga keras kepala. Hanya saja tidak semua orang dapat melihat sisi tersebut.
Selang beberapa menit, Sarah pun menggiring Aru untuk kembali ke rumah.
Mendadak Aru teringat sesuatu, lantas menepuk dahinya sembari merutuk kecil. Terlalu tergesa-gesa untuk datang ke bandara, Aru sampai lupa mengabari Taehyung tentang presentasinya.
"Kenapa?" Tanya Sarah. Bingung melihat Aru yang grasak grusuk mengambil handphonenya dari dalam tas.
"Aru lupa sesuatu, ehe, ntar ya ma."
Sedikit menjauhkan diri, barulah kemudian Aru melakukan panggilan.
"Halo?"
Syukurlah.
Aru kira Taehyung tidak akan mengangkatnya.
"Tae, sorry gue lupa, gue langsung cabut aja tadi pas denger kabar bokap gue mau pergi."
"gak papa kok, gue maklum, jadi...lo ngado apa nih?"
Aru mengernyit tak mengerti. "Hah? Kado apaan? Ngawur lo!"
"i-itu...lo lupa apa?"
"Aelah soal presentasi, lo bisa kan presentasi sendiri? Gue tadi dah izin sama bu mega, tinggal lo nya aja mau apa engga."
"Oohh masalah presentasi, yaudah gue aja."
Apakah ini perasaan Aru saja atau memang intonasi suara Taehyung yang semakin kesini semakin melemas. Apa dirinya salah bicara?
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)