Jangan lupa vote! Awas lu kalo pada gak vote nanti dicium om harun!*****
Senyap.
Dua orang yang kini tengah duduk bersebelahan tidak membuka mulut sama sekali.
Taehyung dipenuhi oleh ingatan tentang hal yang tadi ia lakukan. Barusan tadi apa? Itu tidak seperti yang Taehyung perkirakan sebelumnya.
Tubuhnya bergerak secara spontan saat melihat Aru bersama cowo berkacamata itu.
"Masa gue cemburu sih?" Bisik Taehyung pada dirinya sendiri, dan sialnya didengar oleh Aru.
"Hah? Siapa?"
"---eh, enggak, gak papa."
Aru mengangguk pelan, kembali memfokuskan pandangannya pada beberapa siswa yang tengah melakukan pemanasan ringan sebelum memainkan game pada 5 menit kedepan.
Game yang dimainkan terkesan klasik sebenarnya, hanya berlari dari garis start sampai ke garis finish dengan menggendong pasangan.
"Awalnya sih gue pengen ngajak lo jadi patner." Aru tiba-tiba berceletuk pelan, menarik atensi Taehyung begitu saja.
Entahlah, Aru merasa ia hanya ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Trus kenapa malah ngedatengin Hery?"
Menggedikkan bahu, Aru bergumam sejenak sebelum membalas. "ya gimana lagi, nayeon tiba-tiba dateng nyelonong. Gue pikir lo bakal nerima ajakan dia."
"Kok lo mikir gitu?"
Aru terkekeh kecil mendapati raut bingung dari pemilik rahang tegas itu. "Nayeoun tuh cantik, lebih cantik dari gue malah. Pinter, ramah, siapa sih yang mau nolak dia? Ya gue sadar diri aja sih."
Mata elang Taehyung menelisik pahatan wajah pucat di sebelahnya dengan teliti. Taehyung tidak pernah menatap Aru dari jarak sedekat ini sebelumnya, dan hal itu membuat jantungnya kembali berulah.
Taehyung sadar bahwa ia memang menyimpan rasa untuk Aru, tapi, apakah sebesar itu?
Maksudnya, apa mungkin debaran yang ia alami benar-benar nyata? Bagaimana jika itu hanya rasa tertarik untuk sementara saja?
Ia takut bahwa semua akan menjadi runyam jika Taehyung berniat untuk melangkah lebih jauh. Taehyung tidak ingin jika pada akhirnya Aru harus tersakiti karena dirinya.
Pada dasarnya Taehyung selalu mengagumi apapun yang Aru miliki. Ada daya tarik tersendiri pada dirinya yang Taehyung tidak pernah dapati pada gadis lain.
"dibandingkan Nayeon, di mata gue lo itu jauh lebih cantik."
Aru tertegun, melirik lantaran bingung dengan maksud dari perkataan Taehyung. Ia mendapati mata elang itu tengah menatap teduh dirinya.
"Kang gombal mah bisa aja ya, gue---" Aru hendak menyela, namun Taehyung lebih dulu membungkam bibirnya menggunakan tangan.
"Lo, cantik."
"Cantik dengan segala ciri khas yang lo punya. Gue gak nerima alasan apapun untuk lo ngebanding-bandingin diri sendiri sama cewe lain," ucap Taehyung sembari menatap intens Aru. Pertama kali ia nekat menatap netra hitam itu, mencoba tersenyum teduh kemudian mengacak gemas surai hitam si jelita.
Aru mengedip beberapa kali untuk mencoba memproses apa yang baru saja terjadi. Ini diluar ekspetasi, Aru tidak menyangka Taehyung bertindak seperti tadi.
Dan jujur itu membuat Aru sedikit merasa gugup. Taehyung menyadarinya, dengan cepat langsung merogoh saku celana dan memberikan dua buah pasta keju di depan wajah Aru.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfic|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)