Sama seperti hari-hari yang lain, keributan dan rumah om Harun adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sampai kapanpun.
Namun agaknya situasi saat ini berbeda, bukan Seokjin ataupun Rhea, suara bising yang memekakkan telinga itu bersumber dari anak kecil berkisar 6 tahunan yang tengah menangis kencang dengan pose duduk absurd. Gadis kecil itu menangis lantaran Seokjin, sang paman enggan menjadi model riasnya.
Tentu saja, bagaimana bisa ia rela jika wajah tampannya dijadikan bahan percobaan untuk bocah ingusan itu. rasanya ia ingin mengutuk Rhea yang dengan teganya meninggalkan dirinya berdua di rumah. Sudah tau Seokjin paling tidak bisa jika harus berhadapan dengan anak kecil.
"yuli nangisnya udahan dong, cup cup cup..." Seokjin berusaha membujuk dengan menepuk pelan pipi gadis itu, namun Yuli dengan cepat menepis tangan itu masih dengan tangisannya.
"mau om beliin es krim gak?"
"gamau!"
"beli coklat juga loh."
"enggak!"
Gue sleding juga lo bocah
Sedikit menarik nafas, Seokjin berusaha mengumpulkan pundi-pundi kesabarannya.
Sungguh dia paling tidak bisa dalam urusan bujuk membujuk. Apalagi membujuk anak kecil, rasanya ingin terjun ke jurang saja. Kwon Yuli, anak dari sepupu perempuannya ini memang kerap dititipkan ke rumah jika sang mama sedang ada urusan.
Dan yang paling banyak mengambil andil dalam mengurus gadis itu adalah Taehyung,wajar saja mengingat cowo yang satu itu memang menyukai anak kecil. Makanya Seokjin merasa kesulitan jika melakukan ini sendiri.
"main yang lain mau gak? Kita main masak-masak kaya meilin di upin ipin."
"MEI MEI!" bentak gadis itu tak terima. Seokjin tersenyum bingung, "oh, dah ganti ya?"
"Kalo gitu ayo kita jalan-jalan!" seru Seokjin lagi, kali ini ia membuat ekspresi antusias yang terlihat dipaksakan, tangannya mengepal ke atas.
Sepertinya Yuli sedikit tertarik dengan ajakan itu. ia menghentikan tangisnya sejenak, senggugukan dan menatap Seokjin dengan binar polos yang berkaca-kaca. "kemana?"
"ke akhirat, YHAAAAAAAAAA..."
Dan setelah itu pula, Seokjin menyesali candaannya tadi.
"HUUUAAAAAAAA MAMAAAAAAAAA..."
*****
"Langsung pergi?"Taehyung menoleh dengan sedikit menunduk, menatap gadis pendek yang berjalan di sebelahnya. "ke rumah gue dulu ya, ganti baju."
"kenapa gak ke rumah gue dulu?" protes Aru.
"kalo ke rumah lo dulu ntar kelamaan, nunggu lo ganti baju lagi, ntar pulang lagi ke rumah gue buat ganti baju, sekalian aja."
"trus gue gak ganti baju, gitu?"
Taehyung menghela nafas, menghentikan langkah kakinya hingga Aru secara refleks juga melakukan hal yang sama. "ntar lo minjem baju kakak gue aja, baju dia banyak."
"baju abang gue juga banyak, kenapa lo gak minjem baju abang gue aja?"
Taehyung mengatupkan bibirnya, memilih kembali berjalan dan menghiraukan pertanyaan Aru.
Haha, meminjam baju Yoongi katanya? Membayangkan wajah pucat nan menjengkelkan itu saja Taehyung sudah bergedik, apalagi jika ia memasuki rumah Aru nanti? Cowo itu seratus persen yakin si pucet yang satu itu akan mengintogasinya habis-habisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)