WARNING!YANG MEMBACA TANPA VOTE DIPREDIKSIKAN TERKENA AZAB BERUPA KEPLESET DI DEPAN UMUM☡☡⚠
Just want to ingatkan klean, NANTI MALEM ITS UPDATE DUPAK DUPAK JEDERRRRR...
so, aku nulis siang ini mwehehehehe...
Pi reading🗿
******
"abis dari mana?"
Suara berat milik sang kakak menghentikan pergerakan tungkainya, membuat Aru mau tak mau menjawab. "ketemu Taehyung."
"gue gasuka lo deket sama dia." Tatapan mata Yoongi menyorot jelas ke arah Aru. Gadis itu tidak menatapnya sama sekali. Hanya diam di posisi dan menunduk.
"gue gak peduli,"
Hati dan pikiran Yoongi terus berkecamuk. Aru, adiknya, enggan berkontak mata langsung. Aru bahkan tidak pernah mau buka suara soal kehilangannya seminggu yang lalu. Aru terus mengunci diri di kamar, menolak ajakannya untuk makan bersama, menolak diantar dan juga menjadi lebih dingin.
Dan mendengar bahwa Aru menemui Taehyung secara Cuma-Cuma, tidak pantaskah Yoongi marah?
"gue gak pernah ikut campur sama urusan lo, jadi jangan ikut campur urusan gue."
Tidak sengaja Yoongi melihat jemari Aru terkepal hingga buku-buku jari tersebut memutih. Belum sempat Yoongi membalas, Aru sudah pergi dan lenyap ke balik pintu kamarnya.
Aru...
Total berubah.
Yoongi hanya bisa menghela nafas. Mungkin nanti. Bukan waktu yang pas jika ia ingin bicara dengan Aru sekarang. Yoongi hanya perlu menunggu dan menemukan timing yang tepat.
Ddrtttt...
Drrrttt..
Handphone dari saku celananya bergetar, memunculkan satu nomor asing yang sukses membuat Yoongi mengernyit. Namun memutuskan untuk mengangkatnya lantaran penasaran.
"halo?"
"gimana? Hidup lo udah cukup berantakan belum?"
Yoongi semakin dibuat bingung, tak menampik jika ia sedikit kesal dengan ucapan orang si deberang telfon sana. "lo siapa?"
"me?" suara yang berasal dari ponsel itu terdengar terkekeh samar.
"I'm a dude who can help you to kill your dad."
*******
Lapangan basket?
Siapa yang ingin menonton basket di tempat itu jika ada hal yang lebih menarik untuk di tonton?
"SAHA SIA HAH?!"
sosok Kim Taehyung kini tengah berlutut, tangannya mencekram tanah. Manik hitamnya nyaris berubah menjadi putih. Menggeram layaknya singa lapar dengan seringai ibles.
"abdi... raja surataetang...." Ucapnya dengan nada semakin memberat.
Adik kelas yang memegang sekotak hadiah lengkap dengan pita merah muda yang berdiri tidak jauh dari tempat itu gemetaran. Kakinya perlahan mundur satu langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)