Yang gak vote:
*****
"malu banget dulu pas pertama kenal Jimin, ketemu rumah gede gue gegayaan bilang 'ayo masuk, anggap aja rumah sendiri', eh beneran rumah dia dong anjir!"
Sontak Jimin dan Bintang tertawa kuat. "dulu gue berusaha ga ketawa biar si Bobby ga malu, sekarang gue malah nyesel ga ngetawain dia," sahut Jimin sembari menunjuk-nunjuk wajah Bobby. Yang ditunjuk memasang wajah kesal dan membuat gerakan seperti ingin menampol.
"sialan lo!"
Ah, memang masa lalu itu paling indah untuk dikenang, tapi tidak untuk diulang. Selepas ujian semua murid dibebaskan dari pelajaran, hanya beberapa guru yang masuk dan mengumumkan siapa yang akan remedial, dan tentu saja itu membuat semua murid menyesal menginjakkan kakinya ke sekolah ini. jika tau seperti itu kan lebih baik mereka tidak usah masuk.
Jika tiga orang ini asik tertawa, berbeda dengan Taehyung yang masih asik berdiri di depan pintu kelasnya. Ia menunggu seseorang yang sejak kemarin membuatnya kepalang khawatir. Siapa yang tidak khawatir coba? Aru menghilang semalaman, lalu kemudian mengirim pesan singkat tanpa penjelasan apapun.
Tatkala melihat presensi gadis itu di koridor, dengan spontan tubuh Taehyung berjalan mendekati Aru. Memeluk gadis itu dengan erat tanpa mempedulikan tatapan orang-orang yang kaget. Aru juga begitu, ia tersentak sementara tubuhnya lambat memberi respon. Hendak melepaskan pelukan itu, namun Taehyung sudah lebih dahulu melakukannya.
"gue khawatir sama lo," lirih Taehyung menatap manik itu dalam.
Yuri yang berada di samping mereka berdehem kuat, sengaja ingin merusak momen. Lagi pula salah siapa yangseenaknya berpelukan di depan matanya?
"masih pagi, tet, gausah ngerdus dulu."
"gue ga ngomong sama lo!" ketus Taehyung melirik sebentar ke arah Yuri,lalu kembali menatap Aru. Sedikit tersentak mendapati pipi Aru dibalut plester."lo--"
"gue gapapa." Aru menyahut singkat dengan tatapan dinginnya. Hal itu membuat Taehyung perlahan merubah ekspresi wajahnya. Nada itu bahkan lebih dingin dari pertemuan pertama mereka. Apalagi saat mendapati Aru perlahan memundurkan tubuhnya untuk membuat jarak dengan cowo itu, Taehyung menatap sendu.
"ru, soal waktu itu—"
"lupain aja, gue bakal anggap lo ga ngomong apapun waktu itu."
Yuri yang sedari tadi diam menyimak mengernyitkan alisnya. "wait, emang Taehyung ngomong apa? Kok lo ga ada ngasih tau gue?" protesnya berkacak pinggang. Pun Aru hanya bisa menghela nafas, mengabaikan Yuri dan beralih menyorot kedua manik elang Taehyung dengan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)