Yang menyebalkan dalam hidup itu, disaat lo lagi serius seriusnya nekunin hobby lo, eh tiba2 muncul hobby baru:)
*****
"mereka belum tau posisi saya, kan?"
"belum, om."
"bagus, terus pantau pergerakan mereka. Ingat, kamu berhutang banyak ke saya, dan kamu harus melindungi saya sebagai balasannya." pria di seberang telfon berucap panjang lalu memutus panggilan.
"sampah."
Ruang dominan coklat kehitaman tampak senggang di siang yang terik. Sosok dengan jaket bomber itu kelabu mendudukkan tubuhnya pada kursi single berbahan kayu coklat, menyesap minuman berkafein dengan tenang. Meskipun selang beberapa menit kemudian, suara dering ponsel terdengar hingga cowo itu nyaris membanting ponselnya. Akan tetapi atensinya tertarik melihat nama yang tertera. Lantas ia tersenyum miring.
"kak Hoseok?"
"iya, Ru. kenapa?"
"kakak lagi sibuk gak?"
"engga juga, kenapa?"
"aku pengen cerita-cerita aja sih."
"kalau sekarang kayaknya gak bisa deh. Gimana kalau minggu nanti?"
"oke! Minggu kan? Janji?"
Hoseok tertawa geli, berbanding terbalik dengan senyumnya yang mirip seperti seringai. "janji. Kakak tutup dulu ya?"
"oke sip!"
"dia masih belum tau apapun soal lo?"
Mendengar kalimat itu membuat Hoseok refleks menoleh, mendapati presensi lain di ruangan ini. dapat Hoseok lihat cowo itu mengambil posisi duduk di kursi depannya, melipat tangan di atas dada.
"belum, dan jangan sampe dia tau." Hoseok meletakkan ponselnya ke atas meja, sementara cowo itu mengangguk paham. "lo lumayan lama gak dateng ke sini, ngapain?"
Mendengar pertanyaan Hoseok membuat sosok dengan Hoodie hitam itu berdecak. "lo sendiri yang nyuruh gue ini itu, belum lagi nyulik tuh cewe."
"jadi gimana? Body dia bagus?" tanya hoseok dengan nada menggoda. Wajahnya dicondongkan ke depan dengan tawa mesum.
Cowo itu menaikkan alis sejenak, menggedikkan bahu. "lumayan lah."
Sontak Hoseok menyoraki dengan kesal. Cowo yang satu ini memang tidak pernah berubah. Ia selalu menaruh selera yang tinggi untuk wanita. Padahal usianya baru saja menginjak 24 tahun, tapi ilmunya soal hal seperti itu benar-benar luas.
Semua mungkin menganggap Hoseok adalah sosok pria manis dengan senyum secerah mentari. Ia disukai oleh banyak orang karena aura positif yang muncul dari dalam dirinya. Namun mungkin orang-orang tidak tau sisi gelap yang ia miliki.
Sejak memutuskan untuk pindah ke luar kota, perusahaan ayahnya bangkrut. Restoran yang mereka miliki di sita paksa hingga hidup Hoseok kiat melarat. Ibunya pergi selepas bercerai, dan ayahnya menjadi buronan sebab kasus penggelapan dananya.
Lalu tuan Min datang menawarkan uluran tangannya pada cowo itu. Hoseok menerimanya, mengikuti arus dan menganggap bahwa tuan Min adalah malaikat baik hati yang mengeluarkannya dari kegelapan yang tengah melingkupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)