Cuma mau bilang
.
.
.
VOTE ATAU KLEAN KU JEBRET PAKE KARET🔪
*****
"kamu jaga diri ya?"
"siap, kapten!"
Ruang depan rumah itu seketika dipenuhi gelak tawa sebab celetukan Aru yang mendadak bersikap seperti anggota militer. Tuan Min sudah siap dengan seragam lengkapnya serta koper yang selalu ia bawa, berpamitan dengan kedua wanita yang dicintainya sebelum melanjutkan panggilan tugas di pulau seberang.
"papa pergi dulu," ucap pria tua itu mengelus pipi mulus Aru. Memandang sang istri yang dibalas senyuman tipis dari wanita itu.
Jika dilihat dari sisi ini, orang hanya akan mengira bahwa ini adalah tampilan sebuah keluarga bahagia yang lengkap. Namun dari sudut pandang cowo yang berdiri di ujung tangga, itu adalah pemandangan menjijikkan dan penuh drama yang memuakkan.
Lihatlah bagaimana dengan tenangnya pria tua itu melanjutkan hidup setelah melakukan penghianatan besar di masa lalunya. tangan itu mengepal hingga menampilkan buku-buku jemarinya yang memutih. Tanpa sengaja kedua manik mata itu saling bertatapan dengan sang ayah.
Saling melemparkan pandangan penuh kebencian satu sama lain.
Tuan Min menjadi orang pertama yang memutus pandangan tersebut dengan mengalihkan tatapannya pada manik berbinar milik Aru. Melambai sekali lagi sebelum akhirnya melangkahkan kaki keluar dari rumah tersebut.
Sarah menggiring Aru menuju dapur untuk sarapan, sesekali melontarkan candaan pada sang putri dan dibalas tawa geli ciri khasnya. Hingga akhirnya Sarah menyadari ada sosok lain di dapur yang kini tengah berdiri melewati mereka acuh.
"yoongi?"
Bahu lebar di dekat kulkas itu bergeming, namun di detik selanjutnya memutar badan dengan wajah datarnya. Di tangan Yoongi terdapat satu kaleng minuman soda yang sudah terbuka penutupnya.
"kamu mau berangkat kuliah kan?"
Yoongi mengangguk sekenanya, melirik pada manik bulat yang ia dapati menatapnya terus-menerus sedari tadi.
Apakah suasana hati Yoongi sedang baik? Sejauh ini tidak ada kalimat sarkasme yang ia layangkan bahkan ketika sarah mengajaknya berbicara. Aru masih terbengong melihat proposi tubuh yang tidak terlalu tinggi itu mulai berjalan meninggalkan dapur.
"yoongi, sarapan dulu yuk sama Aru, mau kan?"
Aru melirik mamanya dengan bingung, pun tak berhenti memperhatikan sang kakak yang kini menghentikan langkahnya guna menoleh. Rasa senang melingkupi hatinya yang seakan menghangat. Aru tersenyum lebar, mengira bahwa pada akhirnya Yoongi akan bergabung dengannya.
Namun senyuman itu harus kembali luntur ketika Yoongi memilih abai dan berjalan menapaki tangga lagi. Aru menghela nafas, memainkan sendok dan piringnya hingga mengeluarkan bunyi dentingan dengan lesu.
Tentu saja.
Apa yang ia harapkan dari manusia kutub yang selalu membentengi dirinya dengan tembok kebencian itu?
Bahkan hingga saat ini Aru masih belum berhasil membuat Yoongi mau berinteraksi dengannya. Apa lagi duduk bersama di satu meja makan?
Bunyi kursi yang di tarik sejenak membingungkan Aru. Gadis itu mengernyit, apakah papanya kembali lagi ke rumah?
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)