*****
"pergi ke pasar mencari emas,"
Taehyung yang kini sedang duduk di depan televisi dengan balutan selimutnya hanya diam sembari mengunyah buah yang sudah dipotong-potong ke atas piring. Seokjin pun mendecak, "bilang cakep kek, parah banget lo."
"cakep..." beo Taehyung dengan wajah polosnya.
"ulang coba ulang."
"oke."
"pergi ke italia melihat taj mahal..."
"cakep!"
"ya gak ada lah, taj mahal kan di india gimana sih?"
"ya." Taehyung menyahut sekenanya.
Semua kembali seperti semula. Seakan tidak ada yang terjadi sebelumnya, kedua cecurut ini terduduk di depan sofa dengan aman damai sentosa. Seokjin sendiri memutuskan untuk bolos kuliah untuk menjaga Kim tampan Taehyung yang sampai sekarang masih terserang demam. Subhanallah, kurang baik apa Seokjin ini?
Rhea dan Om Harun sudah pergi sejak pagi, menyisakan mereka berdua di rumah besar ini bersama kegabutan yang melanda. Gak sepenuhnya gabut sih, Seokjin itu sudah ibarat radio tapi versi manusianya.
"lo tau gak sih? mencuci muka menggunakan air keras dapat menyebabkan kerusakan kulit."
"kemarin gue nempelin es batu ke pipi, muka gue b aja."
"oh iya ya," Seokjin bergumam pelan. Matanya terarah ke depan untuk menonton televisi, tapi otaknya sedang memikirkan topik pembicaraan.
Meskipun sudah berbaikan, itu masih belum bisa menghentikan kecanggungan mereka saat ini.
Topik...
Topik....
Topikkkk....
HALAH TOPIK TAI LEDIQ
Seokjin menyerah, otaknya sudah kehabisan ide saat ini.
"btw soal perusahaan," Seokjin menutar kepalanya dengan cepat. Merasa seperti—ya gusti akhirnya ni manusia mau ngomong duluan, gitu kek dari tadi—dengan wajah bangganya. Ia setia menunggu Taehyung yang masih menggantung kalimatnya di udara, terlihat tidak yakin sembari mengulum bibir.
"lo kenapa gak pernah minta saham ke papa?"
Raut wajah Seokjin berubah sejenak, namun hanya sedetik sebelum ia mengubah duduknya menjadi tegak.
"gue gak tertarik sama perusahaan, gue Cuma pengen jadi dokter yang berjasa buat banyak orang," ucap Seokjin dengan nada sombong.
"gak kebayang ntar pasien lo pada tewas kejang-kejang semua."
"hooh, kejang-kejang liat ketampanan gue."
Mulai lagi, batin Taehyung dalam hati. Kek kek kek pengen banget nyabut nyawa ni manusia dari ubun-ubun tapi sayang nyawanya Cuma satu.
Kepalanya tertunduk sembari memilin selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ada sesuatu yang sedari dulu ingin sekali Taehyung bicarakan pada Seokjin. Soal perusahaan, mungkin kah Seokjin menerima jika ia mengambil alih perusahaan itu? Taehyung tidak bermaksud mencurigai, namun siapa tau kan? Bagaimanapun juga Seokjin adalah putra kandung om Harun, dia yang lebih pantas mengambil posisi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)