🐯KENAPA? GPP🐯

60 18 40
                                    

Pesan buat taehyung?

Pesan buat aru?

Pesan buat maz jiminshi?

Pesan buat aquw:>¿



*******



Setengah jam dihabiskan untuk berputar-putar dilapangan. Jika saja Taehyung tidak ingat jika ini bukan cerita psychopath mungkin saja ia sudah menggilas habis manusia cadel itu menggunakan bus sekolah.

Oh Sehun memang luar biasa. wajahnya selalu datar, tapi mulutnya bahkan bisa lebih cerewet dari lambe turah di sekolahnya. Taehyung bahkan tidak diberi keringanan ataupun setidaknya kesempatan satu menit untuk mengajukan alasannya.

"Anjir, encok nih gue kayanya."

Cowo itu berjalan dengan satu tangan digunakan untuk menyanggah pinggang. Kembali mengingatkan, Taehyung bukan cowo yang suka olahraga dan mengembangkan otot-ototnya menjadi kekar sehingga menjadi daya tarik yang dapat dipamerkan pada ciwi-ciwi di sekolahnya.

Taehyung tidak serajin itu, ia sudah cukup bangga dengan satu donat kecil di perutnya. Lagipula itu terlihat imut.

Bahkan terkadang, untuk bergerak menuruni tangga kamarnya demi menghilangkan haus saja Taehyung malas. Lebih memilih meminta pertolongan Rhea meskipun harus dihadiahi omelan panjang oleh gadis itu.

Belum lagi setiap kali bangun tidur, pandangannya akan langsung memburam, disertai rasa pusing yang berdenyut menyerang kepalanya. Wajar, darah rendah.

Kembali pada sekolah, Taehyung sudah sampai di ambang pintu kelas. Kaki panjangnya memasuki ruangan yang terdengar riuh itu tanpa memperdulikan Bobby dan teman-teman cowo yang lain, mereka tengah asik menggelar konser dadakan di depan kelas dengan peralatan seadanya.

"Stress," bisik Taehyung menatap orang-orang itu dengan wajah julid.

Pandangannya terarah langsung pada bangku yang diduduki Yuri dan Aru. secepat kilat ia berjalan, menduduki bangku di depan mereka dan menyengir.

"Hai!"

"Udah kelar hukuman lo?" tanya Yuri. Taehyung melirik sejenak ke arah gadis itu acuh, lantas kembali menatap Aru yang sibuk menyalin. "Menurut lo?"

"Nanya doang, jawabnya gausah sensi gitu bisa?"

"Ya itu lo sensi," sahut Taehyung dengan nada menyindir. Di detik berikutnya ia berteriak kesal ketika tangannya di pukul oleh buku yang sudah Yuri gulung lebih dahulu.

Yuri mendesis, memilih bangkit dari pada melihat pemandangan pdkt ala si bucin dan putri tidak peka ini.

"Mau kemana?" tanya Aru spontan kelika menyadari Yuri bergerak dari kursi disebelahnya.

"Ke kelas sebelah, minjem buku bentar."

Aru hanya mengangguk sebagai jawaban. Maka Yuri pun kembali melanjutkan tujuannya keluar kelas, meninggalkan kedua anak adam ini dengan keadaan canggung yang entah kenapa.

Taehyung tampak mengulum bibirnya tanpa sadar sembari mengamati Aru yang sedang dalam mode fokus. Kali ini Taehyung dapat melihat dengan jelas bagaimana struktur wajah manis itu.

Jimin pernah mengatakan bahwa Aru bahkan tidak lebih cantik dari Tzuyu teman sekelasnya. Terkesan biasa saja, cantik yang standar.

Akan tetapi entah mengapa Taehyung tak pernah berhenti mengagumi wajah itu. Apalagi begitu mendapati kesempatan untuk dapat menatap dari jarak dekat dengan leluasa begini, rasanya Taehyung ingin menggigitinya sekarang juga.

BADUTZONE : KTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang