nah, ini dia plot twist yang aku maksud:)
buat peniqmat happy ending seperti diriquh, ya berharap aja klean suka.
*******
Tapak kaki jenjang Taehyung dengan sandal jepang khas menapaki rumah yang cukup besar di dominasi putih tulang, ya... meskipun tidak sebesar rumahnya, sih. oke lupakan soal itu, yang perlu difokuskan saat ini adalah pemilik rumahnya.
Pintu terbuka lebar seiring tubuh tinggi berkaos hitam oversize itu memasuki ruangan. Ia berkacak pinggang, menelisik dengan mata menajam penuh kesal.
"RHEAAA!!!"
Suaranya bergema dengan hebatnya, bahkan tukang kebun yang berada di halaman belakang saja sampai terlonjak kaget dibuatnya. Tak butuh waktu berapa lama bagi sosok pemilik nama itu muncul, lengkap dengan satu centong nasi di tangannya.
"lo siang-siang gini rokers di rumah orang, berisik tau gak?!"
Bukannya menanggapi, Taehyung malah menyodorkan satu benda persegi yang lumayan tebal. "ini apa?"
"ya novel, lo gak bisa liat? Makanya sd jangan kebanyakan jajanin micin!"
Orang di depan Rhea memutar matanya malas, "iya gue tau ini novel, tapi isinya kenapa gini?!"
"ya terus lo mau gimana markuteeeett? Lo mau ni novel isinya tentang ensiklopedia kingkong?"
Mendengar jawaban itu membuat Taehyung semakin dongkol. Oke, pertama-tama, tarik nafas. Jangan sampai ia mengumpat di depan ibu satu anak ini, karena jika sampai itu terjadi, centong nasi itu bisa saja langsung melayang mulus ke kepalanya.
Taehyung menarik nafasnya lagi, menyiapkan energy sebanyak-banyaknya sebelum mulai berbacot ria. "pertama, kenapa di cerita ini gue jadi anak tiri? Kedua, sejak kapan si bintang tolol pemuja foto aesthetik itu jadi psikopat? Ketiga, KENAPA ENDINGNYA SEPERTI INI BADJINGANDHHHHHH.."
TAKKKK
Sempurna. Sama seperti perdugaannya, centong nasi itu melayang dengan sangat sopan menuju jidat kirinya.
"gue udah bilang berkali kali, omongan tuh dijaga! Lo udah mau jadi bapak masih aja toxic!"
Taehyung merengut, "ya maaf saya khilaf."
"lagian itu cuma cerita fiksi, dan lo juga udah setuju kan cerita lo gue pake buat nulis?"
"YA TAPI CERITA GAK SEDRAMATIS ITU!"
"ini namanya improvisasi! Lo diem!"
"gue gamau tau, ceritanya harus di hapus!"
"enggak!"
"hapus!"
"gue bilang enggak!"
"gue bi—"
Wajah galak Taehyung seketika berubah ketika mendapati ponselnya bordering, ia memberi isyarat lewat tangannya seakan bilang, 'tar dulu, debatnya dipending sejenak ya, mak lampir' sembari tangannya sibuk menggeser icon panggilan.
"halo, sayang?" suara Taehyung melembut.
"tae, ketuban aku pecah..."
"ohh.. yaudah gapapa, besok kita beli yang baru oke? Aku tutup dulu ya, bye."
"ta—"
Tutt...
Taehyung tertawa kecil, menggeleng tak habis pikir. "ada ada aja bini gue emang, ckckck."
Rhea yang sedari tadi memperhatikan menaikkan alisnya satu. "emang Aru kenapa?"
"biasa, ketubannya pecah."
"PECAH?!"
Suara memekik Rhea spontan membuat Taehyung menggerutu, mengorek kupingnya untuk memastikan benda itu tidak terkontaminasi dengan suara cempreng sang kakak.
"bisa biasa aja gak sih? orang yang pecah cuma ketu---"
Beberapa detik Taehyung terdiam. Tunggu tunggu tunggu, kok ada yang salah ya?
"KETUBANNYA PECAH?! KAK, ANAK GUE MAU LAHIR!!!"
Dan yang terjadi selanjutnya adalah mereka berlari ngibrit memasuki mobil dan meluncur bagaikan jet.
_________________
Ye tamat beneran:v
Jadi basicaly cerita ini tuh diambil dari sudut pandang penulis, dan penulisnya itu Rhea. Sebagian cerita itu real, tapi ada beberapa bagian yang Rhea ubah ke gayanya sendiri. Gitu gitu dah gue juga gapaham woy tanya aja ama si rhea😭
Kalau ada yg mau ditanyakan, silahkan tanya di kolom komentar:)
Sekian dan see you all😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)