Entah dosa apa yang sudah Taehyung buat selama ini, tapi senin cerah yang ia harapkan tidak berjalan sesuai rencana.
Awal pagi di sekolah yang serasa begitu menyenangkan langsung terasa hancur hanya dengan penampakan pagi ini.
Taehyung meralat kata katanya. Tidak ada cuaca sejuk, faktanya kini dunia serasa langsung menaikkan suhu dengan drastis begitu mendapati presensi Aru bersama satu cowo berkaos putih dan di balut kemeja hitam sebahu.
Dan lihat saja, bagaimana tangan lancang itu mengacak surai hitam legam si gadis dengan gemasnya. Jika bisa Taehyung ingin langsung mengacak wajahnya agar tidak berbentuk.
Taehyung bahkan tidak merasa terkejut sama sekali saat sebuah lengan merangkul bahunya secara tiba-tiba. Ia mengabaikan kedua temannya dan tetap terfokus pada interaksi dua anak adam itu. Bobby bersama dengan Bintang ikut menelisik apa yang Taehyung tengah perhatikan.
"Di era globalisasi, bumi emang semakin memanas bro," celetuk Bobby usil. Mata elang itu menatap penuh ancaman, membuat Bobby menyengir.
Bintang ikut menimpali, menyandarkan siku tangannya pada bahu Taehyung. "Orang lain aja dah pernah ngacak rambut Aru, lo yang hatinya udah di acak-acak masa gak pernah?"
Jimin yang datang menghampiri dan langsung menggeleng tak habis pikir.
"Belom pernah liat Taehyung ngamuk emang kalian ya, bubar!" Ucapnya mendorong Bobby dan Bintang.
Keduanya langsung berseru kesal, melepaskan tangan mereka dan berjalan menuju kelas menuruti titah Jimin. Mungkin bintang belum tau, tapi Bobby paham maksud dari Jimin.
Taehyung, meskipun ia terkesan penuh dengan senyuman dan terlihat bodoh, namun ada satu sisi yang dapat membuatnya terlihat seperti pribadi yang mengerikan.
Namun sejauh ini mereka hanya pernah melihat sisi itu satu kali, tatkala mereka tengah menginap di rumah cowo itu sekitar 2 tahun yang lalu. Lalu kemudian Rhea pulang dengan kondisi mengenaskan.
Taehyung langsung naik pitam, tanpa berpikir panjang langsung meraih kunci motornya dan menghampiri si pelaku. Dan setelahnya pelaku tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Jimin menyebutnya the dark side of Taehyung.
Sebenarnya itu hanya buat buatan Jimin saja, mengingat si bodoh Taehyung yang entah kenapa bisa dianugerahi wajah dan rahang tegas serta dua mata elang dilengkapi oleh alis yang menukik tajam.
Pahatan wajahnya begitu kokoh hingga terlihat begitu menakutkan jika dilihat.
Berbanding terbalik dengan sifatnya yang selalu nyeleneh, sangat tidak sikron.
Berjalan menuju kelas, lantas mereka mendudukkan diri di meja, saling berhadapan.
"Eh, sadar gak sih? Semenjak kenal Aru lo gak pernah lagi ngelontarin gombalan receh bin garing lo itu."
Bintang memajukan tubuhnya. "gombalan gimana?"
"Lo gak tau kan kalo si Taehyung ama Jimin dikira homo? Ya gegara ni bocah tolol suka ngegombalin. Gobloknya overdosis emang!"
Taehyung mendesah kasar dan menggebrak meja pelan. "Bacot lo ah!"
Ia menghempaskan punggung lebarnya ke senderan kursi sembari mengacak rambut. Entah kenapa moodnya sedang tidak baik saat ini.
Taehyung ingin marah, ia tidak suka melihat interaksi Aru yang begitu akrab dengan pria yang entah siapa namanya. bahkan seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran.
Manik kecil itu tampak berkilau disertai senyum antusias manis yang begitu menyejukkan. Kenapa Aru tidak pernah menampakkan senyum itu kepadanya?
Ketiga cowo di dekatnya terpaku beberapa detik, mendapati bahwa sepertinya mereka harus merubah alur pembicaraan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)