"lo lagi liatin apa?" pertanyaan Yuri dengan cepat menarik fokus Aru dari benda pipih yang ia pegang. Gadis itu menghela nafas. Lantas menggeleng sembari tersenyum tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Jam istirahat kali ini, Yuri mengajak Aru untuk duduk di taman sekolah, cukup ramai yang datang ke tempat ini ketika jam istirahat mengingat lokasinya yang teduh dan nyaman.
Yuri terus mengoceh menceritakan tentang cowo kelas sebelah yang mencoba mendekatinya, dilengkapi dengan kalimat-kalimat julid khas seorang Yuri. Tak ayal hal itu membuat Aru tertawa meskipun tidak begitu lepas. Bagaimana pun juga Aru tidak ingin Yuri tau masalahnya.
Bukan berarti Aru tidak mempercayainya. Yuri adalah satu-satunya teman Aru yang menemaninya selama ini. hanya saja, Aru merasa takut untuk menceritakannya, Aru takut Yuri akan menjauh setelah ia menceritakan segala hal yang selama ini ia pendam.
"si Taehyung udah 4 hari gak masuk sekolah, pulang nanti jenguk yuk?"
Aru menggeleng, "lo aja, gue gabisa."
"mau berapa lama lagi lo ngejauhin Taehyung?"
Bukan dia yang menjauhi Taehyung. Tapi Taehyung lah yang kini terasa menjauh.
Masih terekam dengan jelas bagaimana raut wajah cowo itu yang tampak terkejut setelah mendengar pengakuan Aru beberapa hari lepas. Di saat itu juga Aru merasa gugup setengah mati, entah mengapa ia takut dengan ekspresi yang Taehyung tunjukkan. Hingga di tengah kebungkaman Taehyung, Aru memilih melarikan diri dari sana.
Taehyung tidak menghubunginya sampai sekarang. dan Aru rasa itu sudah sangat menjawab apa pilihan yang cowo itu tentukan.
Taehyung menolaknya.
Tentu saja, siapa yang mau menerima gadis kotor sepertinya?
"lah, itu Taehyung ama Jimin kan ya?"
Arah pandangan Aru spontan tertoleh pada eksisitensi dua orang yang tadi Yuri sebutkan. Aru bisa melihatnya dengan jelas, itu memang benar Taehyung dan Jimin. Mereka berjalan menyusuri koridor sembari membicarakan sesuatu, lalu tak lama menghilang setelah berbelok menuju lorong.
"kok gue ga liat dia di kelas ya tadi?"
Aru tidak menjawab pertanyaan Yuri, ia terbenam dalam pemikirannya sendiri.
Taehyung sudah sembuh. Dan ia terlihat sama seperti biasanya. Sejujurnya tidak ada yang salah dari hal itu, namun mengapa Aru merasa seakan ada yang salah pada dirinya?
Aru merasa sesak. Seakan ada anak panah yang mencoba menusuknya terus menerus.
Jadi inikah rasanya ditolak? Seperti inikah yang Taehyung rasakan selama ini? kenapa Aru baru sadar?
Kenapa Taehyung tidak menghampirinya? Kenapa dia tidak mengirimkan pesan lagi?
"yuri,"
Yuri menoleh dan menaikkan satu alisnya.
"gue rasa, gue udah kehilangan Taehyung."
*****
Bunyi ketukan antara kuku dan dasar meja terdengar berirama meskipun dengan tempo lambat. Sosok pucat terduduk di atas meja dan menatap kosong pada luar jendela. Yoongi gelisah, semua kata-kata yang diucapkan cowo asing itu kemarin menghantuinya terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfic|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)