🐯YA GITU🐯

100 43 75
                                    

Awali membaca dengan yang seger seger

Jimin klo gini gak keliatan bantet ea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin klo gini gak keliatan bantet ea









Sebelum baca vote dulu kuy!

*****

Kotak kardus menumpuk. Beberapa barang perabotan yang masih tersusun acak, ditambah dinding berwarna putih tulang mendominasi suasana apertement.

Aru meletakkan kardus terakhir dilantai, menepuk-nepuk tangan guna menghilangkan debu di tangannya. Sudut bibirnya tertarik manis melihat sosok cowo keluar dari dapur membawa dua gelas coklat dingin.

"Gue dah bilang gausah dikerjain ck, lo yang repot kan jadinya."

"Gapapa kak, itung itung olahraga," jawab Aru sembari mengangkat satu kotak dus yang terletak di lantai.

"Udah sisanya gue aja yang ngerapihin!" titah Hoseok mutlak, maka Aru pun mengangguk patuh kemudian meletakkan kembali kotak yang ia pegang ke lantai.

Mereka berdua duduk di sofa ruang tamu setelah sosok tinggi itu meminta.

Cowo itu adalah Hoseok , teman Yoongi sejak kecil dan akrab dengan Aru. Sayangnya Hoseok pindah ke luar kota untuk mengikuti ayahnya yang dipindah tugaskan saat SMA.

Mereka berdua bisa dikatakan sangat dekat, mirip seperti adik kakak sejak dulu. Pun Aru menganggap Hoseok sebagai kakaknya sendiri, meskipun pernah jatuh hati dengan sosok tersebut.

Tapi itu dulu, hanya sebatas masa lalu di usia Aru yang masih belia. Anggap saja saat itu Aru sedang memasuki fase bocah yang berlagak seakan mengerti arti cinta.

"Kakak beneran bakal netap disini?" Ucap Aru memulai topik pembicaraan. Tangannya dengan sigap menerima segelas coklat dingin yang disodorkan, memejam sejenak meresapi sensasi dingin nan manis yang memasuki tenggorokannya.

"Ya gitu deh, gue mau lanjut kuliah disini aja, itung-itung belajar mandiri."

Aru manggut-manggut. "Bagus kalo gitu."

"Yoongi mana? Kok tadi di bandara gak keliatan?"

Senyum Aru sirna seketika. Moodnya mendadak hancur mendengar nama itu disebut. Antara merasa bersalah dan kesal, Aru tidak tau harus memihak pada siapa antara Papa dan Yoongi. Aru menyayangi keduanya.

Mendapati wajah masam Aru, pun Hoseok merasa dia sedang salah bicara. "Kenapa?"

Menghela nafas, Aru meletakkan gelasnya. "Hubungan gue sama bang Yoongi gak baik sejak dua taun belakangan ini." Gadis itu tersenyum tipis, ia melihat bahwa ekspresi Hoseok tiba-tiba berubah. "Papa--"

"Udah gausah dilanjutin, ntar lo mewek gue gapunya balon."

Aru terkekeh kecil. "Apaan sih, kak!"

BADUTZONE : KTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang