Cie update beneran. Btw mau nanya, ini cerita kebanyakan narasi gak sih?******
Nafas Yoongi menderu, merasakan sesak yang mendadak merangsak memasuki rongga dadanya. Namun Sarah tampak tak menyerah sedikitpun. Ia justru duduk di sebelah Yoongi, meletakkan nampan itu tepat di atas paha Yoongi.
"makan dulu, ada hal penting yang mau mama bicarain."
"gue gak-"
"ini soal mama kamu."
Maka dari itu, tidak ada alasan lagi bagi Yoongi untuk menolak makanan yang Sarah sodorkan padanya. Wanita paruh baya itu mengancam tidak akan memberitahu rahasia yang tengah ia simpan jika Yoongi tidak menghabiskan makanannya, dan Sarah menambahkan embel-embel 'akan menyesal' jika Yoongi tidak mengetahui hal itu.
.
.
.
Yoongi terdiam menunduk di sudut ranjang. Pikirannya kosong. Semua yang ia ketahui ternyata palsu. Banyak kebohongan yang selama ini ia percayai, membiarkan dirinya hidup dengan amarah, dan hal itu tertuju pada orang yang salah.
Ibunya tidak mati karena bunuh diri, melainkan dibunuh oleh tuan Min sendiri. Dan Aru juga bukan anak dari Sarah, gadis itu adalah anak dari hasil perselingkuhan tuan Min dengan perempuan lain.
Yoongi tertawa. Ia menertawakan hidupnya yang begitu penuh drama bodoh.
"mama masuk ke rumah ini, itu semata-mata supaya mama kamu pergi ninggalin papa kamu. Karena mama tau kalau laki-laki itu orang yang jahat. Tapi memang dasarnya mama kamu terlalu setia, dia tetap bertahan meskipun udah disakiti berkali-kali," terang Sarah. Terselip nada kesedihan dari suara wanita itu. Sarah tidak menatap Yoongi, mereka berdua saling menatap ke hamparan dinding kosong.
"dan setelah mama kamu meninggal, dia ternyata naruh nama kamu atas semua harta peninggalannya. Papa kamu marah besar, berkali-kali dia bilang bakal dapetin warisan itu, gak peduli apa itu harus bunuh kamu atau engga."
" Dan satu fakta lagi yang mama dapat, ternyata papa kamu jadiin Aru sebagai alat untuk meras mama kandungnya. Dia mengancam bakal ngebunuh Aru kalau mamanya gak ngasih uang sesuai yang dia mau."
Sarah menghela nafas kasar, sejujurnya ia merasa bersalah karena baru mengatakan hal ini pada Yoongi sekarang. Namun ini lebih baik daripada tidak sama sekali. "papa kalian itu brengsek. Dia bukan tentara, tapi pemilik perusahaan ilegal. Dia sengaja ngelakuin itu supaya orang ga curiga sama sekali. Mama tau dia bisa aja nyelakain kalian kapanpun, itu makanya mama memilih untuk stay disini."
"dan juga—"
"berenti," potong Yoongi dengan nada dingin. Kepalanya serasa ingin pecah. Terlalu banyak fakta tak terduga ia dapatkan. papanya bermain di pasar gelap? Wah... apa ini yang dimaksud pekerjaan yang cocok untuk laki-laki itu? pria tua sialan yang sialnya berstatus papanya itu merasa sok hebat dan melarang Yoongi bermusik karena ini kah?
Lucu sekali.
Sarah menatap Yoongi dengan perasaan bersalah. Ia tau pemuda berusia 20an tahun itu pasti tertekan dengan semua fakta baru ini.
"maaf karena ngebiarin kamu hidup kayak gini, yoon. Tapi ini satu-satunya cara supaya kamu bisa aman," ungkap Sarah lagi. Kini ia meraih telapak tangan Yoongi, menggenggam tangan itu dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADUTZONE : KTH✔
Fanfiction|SUDAH TAMAT| [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Mau dilihat dari ujung sedotan pun, lo emang paling cocoknya cuma sama gue"-taehyungkim2k21 #16 in the mood (17-06-21) #13 in the mood (18-06-21)