C-9

1.2K 207 50
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

Pagi ini Tuan Jung memasuki ruang makan dengan menggendong Jennie. Semalam saat tahu lutut cucunya itu berdarah Tuan Jung sangat khawatir.

Tuan Jung mendudukkan Jennie di kursi, gadis kecil itu hanya tersenyum lalu perhatiannya tertuju kepada Jung sister

"Pagi aunty Jessica, pagi aunty Krystal." Sapa Jennie dengan Gummy smilenya.

"Kalian Kenapa diem saja? Apa segitu sulit nya untuk kalian membalas sapaannya?" Ucap Tuan Jung menegur kedua putrinya.

"Kakek jangan memarahi aunty, mereka kan sedang makan jadi wajar saja kan mereka tak menjawabnya." Kata Jennie dengan masih tersenyum.

"Iya baby, maafin kakek ya, sekarang baby makan, mau kakek suapin?" Tawar tuan Jung sangat lembut membuat kedua putrinya terheran kenapa appa mereka sepertinya sangat menyayangi Jennie.

"Mau sih, tapi nggak usah deh, kakek kan juga harus makan." Tolak Jennie dengan cengirannya.

"Ya sudah, nanti makan malam saja kakek suapin, mau kan?" Jennie mengangguk semangat membuat tuan Jung terkekeh melihat kelucuan gadis kecil itu.

*

"Ital."

Krystal yang baru membuka pintu mobil menoleh saat tuan Jung memanggilnya.

"Kenapa appa?" Tanyanya saat tuan Jung sudah menghampirinya dengan senyuman teduhnya.

"Bukan apa-apa, appa hanya mau bilang terimakasih karena kamu sudah mau mengobati luka Jennie semalam, dia bilang katanya kamu juga yang gendong dia sampe kamar." Ucap Tuan Jung

"Ehem.. ya itu karena disitu cuma ada aku aja sih, nanti kalo dibiarin ntar appa malah nuduh aku yang macam2." Krystal berusaha nampak cuek agar appanya tak besar kepala karena ia sudah menolong Jennie.

"Apapun itu yang penting kamu sudah menolongnya, ya sudah berangkatlah, sepertinya eonni mu sudah kesal." Lirik tuan Jung pada Jessica yang menatap mereka didalam mobil.

"Ya sudah, appa hati-hatilah, jangan lupa makan siang nanti, Ital pergi dulu." Pamit Krystal, tuan Jung kemudian masuk kemobilnya dan duduk dibelakang dimana Jennie sudah menunggunya.

"Jalan tuan?" Tanya Nikhun hanya diangguki saja oleh tuan Jung.

"Baby nanti di sekolah jangan lari-lari lagi ya? Liat lututnya udah kegores kan." Ujar Tuan Jung pada cucunya itu.

"Iya kakek, Jennie nggak akan lari kok, kakek tenang saja, Jennie akan hati-hati." Jawabnya meyakinkan dengan senyuman gummy nya yang menampakkan deretan giginya yang kecil dan tersusun rapih.

"Pinter." Gemas tuan Jung mencolek hidung mungil Jennie.

~__C.H.A.N.C.£__~

"Loh kok lukanya kayaknya tambah parah deh." Ucap Lisa keheranan saat melihat lutut Jennie dengan menundukkan kepalanya ke bawah meja.

"Itu karena aku terjatuh tadi malam terus lututnya kena meja, sakit banget tau sampe keluar darahnya, ih." Jawab Jennie memasang wajah takutnya.

"Benarkah?" Tanya Lisa terkejut.

Duk!!

"Aduh kepalaku kena meja, hikss sakit." Lisa memegangi kepalanya yang terbentur meja saat akan bangkit.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang