C.20

1.2K 200 33
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

16.25 pm

Jennie yang sedang bermain sepeda berhenti saat sebuah mobil memasuki pekarangan, sudut bibirnya terangkat saat mengenali mobil itu. Segera dikayuh sepedanya mendekati mobil tersebut dengan perasaan senang.

"Kakek!!" Panggilnya saat tuan Jung baru saja keluar dari mobil.

Tuan Jung langsung tersenyum lega dan lelahnya terasa berkurang saat melihat cucunya datang menghampiri dengan senyuman manis menggemaskan itu.

"Kakek." Jennie langsung turun dari sepeda dan masuk ke dalam pelukan tuan Jung yang sudah merentangkan kedua tangannya.

"Hah cucu kakek yang paling cantik, kakek kangen baby." Ucapnya tiba-tiba merasa terharu, rasanya sudah sangat lama ia meninggalkan cucunya ini.

"Jennie juga kangen kakek, kakek kemana aja?" Percayalah, meski Jennie masih tak mengerti kenapa ia harus mengikuti tuan Jung yang bahkan baru dikenalnya, tak dapat dipungkiri gadis kecil ini sangat nyaman serta menyayangi tuan Jung seakan mereka sudah lama bertemu dan layaknya kakeknya sendiri.

"Kakek nangis?" Tanya Jennie saat pelukan mereka melonggar dan ia melihat mata sang kakek yang memerah.

"Kakek hanya rindu sama baby, jadi kakek nangis." Jawabnya.

"Kakek jangan nangis, kakek kan udah gede, nggak boleh cengeng." Tangan mungilnya mengusap-usap wajah pria yang sudah berumur itu membuat tuan Jung tersenyum, sungguh ia sangat menyayangi gadis kecil kesayangannya ini.

"Sekarang kita masuk ya, baby udah mainnya, baby mandi terus main sama kakek didalam saja. Oke."

"Iya, kakek juga mandi kan?"

"Iya, kakek kan baru pulang, jadi kakek akan mandi juga." Tuan Jung langsung menggendong Jennie dan berjalan memasuki rumah.

~*~

20.45 pm

Tok tok tok...

"Sica ini appa, boleh appa masuk?"

"Masuk aja, nggak di kunci kok." Saut Jessica yang sedang berkutat dengan laptopnya.

Tuan Jung masuk dan langsung menghampiri putrinya itu, ia duduk di sofa yang terletak tepat dibelakang Jessica saat ini yang sedang duduk di depan meja kerjanya.

"Kamu masih ada pekerjaan?"

"Ne appa, Sica masih membaca informasi tentang perusahaan Y.H company sama produk yang baru mereka luncurkan, besok kita akan meeting untuk kesepakatan finalnya, jadi Sica harus sedikit mengetahui bagaimana kinerja perusahaan itu." Jawabnya tanpa menoleh.

"Y.H Company, perusahaan yang bergerak dibidang makanan?"

"Ne, appa tau?"

"Ya appa tau, perusahaan itu memang sedang berkembang lumayan pesat semenjak 3 tahun terakhir semenjak CEO nya diganti oleh anak pemiliknya. Appa salut, dia lumayan masih cukup muda untuk bisa mengembangkan perusahaan menjadi lebih dikenal dari sebelumnya."

Jessica menghentikan kegiatannya karena memang sudah selesai, lalu berbalik menatap appanya.

"Appa pernah bertemu dengan CEO barunya?" Tanyanya penasaran karena jawaban appanya seperti mereka pernah bertemu saja.

"Pernah sekali, tapi bukan pertemuan bisnis, hanya pertemuan yang tak disengaja, bahkan appa tidak tau kalau ia seorang CEO. Appa tau saat Nikhun yang memberitahu karena Nikhun pernah bekerja menjadi supir pribadinya sebelum ia memutuskan untuk tinggal di Amerika karena harus mengurusi cabang baru perusahaannya disana."

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang