C-5

1.4K 195 10
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

Ceklek....

"Wah cucu kakek sudah siap? Bagaimana, bajunya pas kan?" Tuan Jung berjalan mendekati Jennie yang tengah di kepang rambutnya oleh Yejin.

"Kakek... hehe iya bajunya pas sama Jane, terus bagus lagi, Jane suka." Senang Jennie menatap baju yang dipakainya dari pantulan cermin.

"Cah sudah selesai nona, apa ada lagi yang kurang nona?" Tanya Yejin setelah selesai.

"Tidak perlu Yejin, jika ada nanti biar sama saya saja." Ucap Tn.Jung

"Ah ne baik tuan, kalau begitu saya turun dulu." Pamit Yejin membungkuk lalu setelahnya pergi meninggalkan kakek dan cucu tersebut.

"Kakek gimana, bagus nggak? Apa nanti ada yang mau berteman sama Jane di sekolah?" Tanya Jennie yang sudah berdiri dan memperlihatkan penampilannya pada sang kakek.

"Pasti banyak yang ingin berteman dengan cucu kakek karena cantik, dan yang pasti baik." Jawab Tn.Jung sembari mencolek hidung mungil cucunya membuat gadis itu terkekeh lucu.

"Kajja kita ke bawah sarapan, setelah itu kakek antar ke sekolah baru."

"Yay ayo kakek, Jane udah nggak sabar." Jennie menarik Tn.Jung dengan semangat karena hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah barunya setelah pindah.

Tiba di bawah mereka langsung sarapan karena Jessica dan Krystal memang sudah menunggu mereka meski dengan sedikit kesal.

"Aunty Sica sama aunty Ital mau kerja ya sama seperti kakek?" Tanya Jennie ceria.

"Tidak, aku akan pergi kuliah." Cuek Krystal.

"Kuliah? Kuliah itu apa?" Bingung Jennie.

"Sama seperti sekolah." Singkatnya lagi.

"Tapi kenapa aunty memakai baju biasa, bukan seragam seperti Jennie?" Tanya Jennie semakin bingung.

"Itu.."

"Kalau makan jangan banyak bicara, mengganggu yang lain." Ucapan Krystal terpotong oleh Jessica yang berujar datar.

"Maaf, Jennie kan penasaran." Lirih Jennie menunduk takut karena tadi ia tak sengaja bertatapan dengan wajah datar dan dingin Jessica.

"Sica bisa tidak bicara dengan lembut, kau membuatnya takut." Ujar Tuan Jung.

"Itu sudah lembut dan sehalus mungkin appa, Sica tidak membentaknya kan? Jadi apa yang salah?" Ucap Jessica

"Kakek tak apa, aunty Sica benar, Jennie saja yang terlalu kepo, Jennie akan diam sekarang. Kakek makanlah, Jennie juga akan lanjut makan sekarang." Jennie berujar agar masalah tak jadi panjang.

"Baiklah, baby makan ya habiskan, setelah ini kita berangkat." Ujar Tuan Jung mengalah.

Lalu sarapan pagi mereka dilanjutkan dengan kesunyian, hanya denting sendok saja yang terdengar karena beradu dengan piring.

~_______________~

Setelah tiba disekolah baru, Jennie bersama tuan Jung diantar oleh penjaga sekolah menuju ruang kepala sekolah.

"Semua berkasnya sudah selesai dan Jennie sudah terdaftar di sekolah ini sebagai siswi kami, dan tuan tinggal menandatangani ini saja sebagai wali murid untuk Jennie." Ujar kepala sekolah setelah ia memeriksa berkas2 Jennie yang sudah tuan Jung siapkan.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang