Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!"Maafin aku, aku sudah menghianatimu, kau pantas marah dan memukulku semaumu, aku tidak akan melawan."
"Kau juga boleh menghina bahkan mencaciku, aku pantas mendapatkannya."
"Ini memang menyakitkan, orang yang aku percaya dan cintai meniduri wanita lain. Tapi aku bisa apa? Marah? Tapi kamu tak sepenuhnya salah, kamu hanya dipengaruhi oleh minuman seseorang yang salah target."
"Tapi tetap saja ini menyakitkan."
"Maafkan aku, aku benar-benar menyesal, ini semua sangat diluar dugaanku. Aku bahkan tak mengingat bagaimana malam itu.."
"Stop it.. aku nggak mau dengar ucapan itu, sakit."
"Ya aku tau, pasti sangat menyakitkan. Tapi aku mohon maafkan aku, aku akan melakukan apapun agar kamu mau memaafkan aku."
"Aku maafkan."
"Benarkah? Kau memaafkanku?" Gadis itu mengangguk meyakinkan si pria.
"Lalu itu artinya hubungan kita akan tetap baik-baik saja kan?"
"Aku akan memikirkannya, aku hanya takut dia akan hamil anakmu. Jika itu terjadi, maka kau harus menikahinya."
"Nggak, itu nggak akan terjadi, kita akan tetap bersama karena aku mencintaimu."
"Tidak jika dia hamil anakmu."
"Nggak, aku memang menyayanginya tapi lebih sebagai seorang adik, karena aku sudah menganggap orangtuanya sebagai orangtuaku juga. Bagaimana mungkin aku harus menikahi putri mereka?"
"Tapi itu harus jika memang dia hamil." Tekan gadis itu mati-matian menahan sesak yang ia rasa.
"Tapi itu nggak mungkin, itu hanya terjadi sekali bahkan hanya malam itu."
"Apapun bisa terjadi."
"Dan kamu harus membicarakan ini dengannya, soal hubungan kita aku akan pikirkan lagi. Aku mencintaimu, tapi ini benar-benar menyakitkan." Air matanya sedari tadi sudah mengaliri pipi mulusnya, susah payah ia menahan sesak atas kenyataan ini.
"Kau temuilah keluarganya, jangan jadi pengecut. Katakan sejujurnya pada mereka agar mereka bisa mengerti kenapa putri mereka bisa berubah."
"Tapi itu nggak mungkin, bahkan dia juga mempunyai kekasih yang bahkan sangat menyayanginya, lalu aku akan datang dan menghancurkan hubungan mereka? Bahkan dia masih kuliah disemester awal sama sepertimu. Kalau orangtuanya tau tentang semua ini, maka perasaan mereka bisa saja hancur dan aku tidak bisa melakukukan itu." Pria itu hampir prustasi memikirkannya.
"Bahkan setelah apa yang terjadi, kekasihnya masih mau menerimanya dan selalu berada disampingnya. Aku sangat tak pantas jika harus menggantikan posisi pria itu untuk menjadi pendampingnya."
"Tapi bagaimana jika dia hamil? Anaknya butuh ayah dan itu kau."
"Kalau memang harus bertanggung jawab. Kami bisa tidak perlu menikah dan akan membesarkan anak itu bersama-sama. Jika dia tak mau merawatnya nanti dengan alasan ingin melanjutkan kuliahnya dan tetap bertahan dengan kekasihnya, biar aku yang akan mengambil hak asuhnya. Anggap saja itu sebagai rasa tanggung jawabku atas kesalahan ini."
Plaaaakk...
"Kau sudah hilang akal? Bagaimana mungkin membesarkan seorang anak tanpa ikatan pernikahan? Apa kau tak memikirkan perasaan anakmu nanti?" Sungguh perkataan pria yang ia cintai ini membuatnya sangat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Random"Siapa gadis kecil yang kau bawa appa?" "Namanya Jennie Ruby Jane Kim mulai sekarang dia tinggal bersama kita karena dia akan menjadi cucu appa." "Whaaat?!!." Kaget mereka . . . . . . . 》♡《Kesempatan tak terduga pada Jessica Jung yang membuatnya ha...