C.15

1.3K 205 63
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Eonni, Jennie ngantuk, hoaam." Jennie sudah berdiri di dekat meja Shuhua yang sedang sibuk bekerja.

"Eoh nona mengantuk, mau tidur ya?" Jennie hanya mengangguk karena nyatanya ia memang sudah sangat mengantuk, sekarang sudah pukul dua siang, dan tuan Jung belum juga kembali.

"Duh tidur di mana ya, di sofa?" Shuhua melihat sofa yang letaknya disebrang mejanya karena memang sofa itu biasanya sebagai tempat untuk menunggu atau tempatnya dan beberapa karyawan bersantai saat istirahat.

Tidak mungkin kan ia menyuruh Jennie tidur disitu, bisa saja gadis itu tak akan nyaman, apalagi tempat terbuka seperti ini.

Shuhua segera memangku Jennie yang sudah nampak oleng dan beberapa kali hampir terjatuh karena menahan kantuknya. Jennie langsung bersandar padanya dengan mata yang langsung memejam saat Shuhua mulai mengusap punggungnya.

"Kalau di sofa itu bisa saja nona Jennie akan terganggu apalagi ini diluar ruangan." Ia terus memikirkan cara apa yang harus ia lakukan.

"Apa aku bawa keruangan Heojang-nim saja? Disana pasti tempatnya nyaman."

"Tapi siapa yang akan menjaganya? Aku tidak mungkin menemaninya." Shuhua jadi bingung sendiri, lalu matanya menatap pintu ruangan Jessica yang tertutup rapat, tadi setelah makan siang atasannya itu langsung masuk ke ruangannya.

Shuhua jadi sedikit heran, apa sebenarnya hubungan Jennie dan keluarga Jung, ia melihat bagaimana sayangnya Tuan Jung dengan Jennie, tapi dari sisi Jessica, Shuhua malah melihat Jessica yang bersikap cuek bahkan terkesan tak begitu menyukai Jennie. Ia jadi sangat ragu ingin menemui Jessica.

Dilihatnya lagi Jennie yang sudah terlelap dan nampak sangat nyenyak, Shuhua sempat tertegun melihat wajah pulas Jennie.

"Wajahnya, aku seperti melihat seseorang yang kukenal, tapi siapa?" Gumamnya bingung sendiri.

Ceklek...

Jessica keluar ruangannya dan langsung mendapati pemandangan dimana Shuhua yang tengah memangku gadis kecil yang ia yakini Jennie. Ia mendekatinya.

"Kenapa dia?" Tanya Jessica terdengar cuek.

"Eoh sajangnim, ini, nona Jennie tertidur."

"Lalu kenapa kau memangkunya? Apa kau tak lelah?" Tanya Jessica heran.

"Aku bingung harus membaringkannya dimana sajangnim, kalau aku meletakkannya di sofa itu, aku tak begitu yakin nona Jennie akan tidur dengan nyenyak, apalagi ini diluar ruangan dan nona Jennie baru sehatkan, jadi pasti ia masih merasa sedikit tidak enak badan."

"Ingin membawanya keruangan Heojang-nim, disana malah tidak akan ada yang menjaganya."

"Tapi kau akan kelelahan jika terus memangkunya."

"Aku tau, tapi tak apa, nona Jennie masih kecil, jadi ini tak akan begitu menghabiskan tenagaku." Senyum Shuhua.

Jessica diam menatap Shuhua, ia tau Shuhua memang memiliki hati yang lembut dan ia juga penyayang, ditambah lagi Shuhua memang sudah mempunyai seorang keponakan, jadi sudah pasti ia sedikit banyak tau bagaimana cara memperlakukan anak kecil.

Tapi yang Jessica heran adalah kenapa Shuhua nampak sangat perduli dengan Jennie yang bahkan baru ia kenal beberapa jam yang lalu, jika alasannya karena ia menjalankan perintah appanya untuk menjaga Jennie, tapi bukan berarti Shuhua harus melakukannya sampai seperti ini kan? Sampai ia rela kelelahan hanya karena memangku Jennie yang tertidur.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang