Typo😌
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!Sudah hari ketiga Eun Jung dirawat dirumah sakit, keadaannya semakin membaik. Jika memungkinkan besok ia akan diizinkan pulang oleh dokter.
Masalah berita mengenai Jessica yang heboh beberapa hari yang lalu sudah sedikit mereda setelah pihak agensi merespon isi berita tersebut dan tak membantah tentang CEO mereka yang sudah mempunyai putri selama ini.
Hanya saja mereka meminta untuk tak terpancing dengan pemberitaan negatif dan meminta publik menunggu hingga pihak agensi merilis penjelasan Jessica tentang fakta kebenaran berita itu.
Tuan Jung pun sudah mengetahui siapa yang menyebarkan informasi tentang Jessica yang sudah mempunyai anak. Hanya saja ia masih ingin mencari bukti lebih dan alasan pasti apa maksud si pelaku menyebarkan tentang privasi Jessica.
"Nenek kapan pulang? Apa nenek tak takut di rumah sakit terus?" Jennie, gadis kecil itu kembali menanyakan pertanyaan yang sama sejak tadi, karena hari ini hari terakhir ujian membuatnya pulang lebih awal, lihat saja, sekarang baru memasuki jam dua belas siang tapi gadis itu sudah pulang dan berada di rumah sakit untuk menemui sang nenek.
"Nenek tidak takut disini sayang, tapi memang nenek sudah bosan harus menginap disini terus."
"Tapi Jennie takut nek, rumah sakit itu seram tau, Jennie nggak suka." Gadis itu sudah menunjukkan wajah sedihnya membuat Eun Jung menatapnya lekat.
"Kenapa baby tak suka? Apa karena disini banyak bau obat-obatan ya?"
Jennie menggeleng kuat, lalu mengerucutkan bibirnya. "Jennie nggak suka karena appa meninggal di rumah sakit, appa kesakitan saat itu. Padahal appa sudah diperiksa dokter tapi kenapa appa tetap pergi ninggalin Jennie?"
Eun Jung yang melihat mata kucing itu berkaca-kaca langsung saja memangku sang cucu untuk ia peluk, sekarang Eun Jung paham kenapa setiap kali menjenguknya kerumah sakit cucunya ini terkadang suka terdiam tiba-tiba, lalu saat disapa lagi barulah ia kembali ceria.
"Sssttt baby jangan sedih lagi ya, appa Jae pasti sudah bahagia disana apalagi saat melihat baby juga sudah bahagia sama mommy." diusapnya punggung kecil itu guna memberikan ketenangan.
"Jennie nggak akan sedih lagi kok, karena ditempat baru appa bilang appa tak akan mengalami sakit lagi, appa akan sembuh total, jadi Jennie nggak boleh sedih. Tapi Jennie tetap kangen sama appa." Ucapnya dengan suara bergetar.
"Ruby." Jennie melepas pelukan itu dan berbalik mendapati sang mommy yang sudah menatapnya dengan mencoba tersenyum.
"Baby kangen sama appa kan? Mommy janji nanti setelah penerimaan raport kita akan pergi menjenguk appa disana." Ucapnya duduk di pinggir kasur yang kosong.
"Beneran mom? Janji?" Ia mengangkat tangannya dengan memberikan kelingking mungilnya yang langsung Jessica kaitkan dengan kelingkingnya.
"Mommy janji sayang, mommy juga ingin bertemu appa. Sekalian nanti kita bisa jalan disana untuk liburan."
"Beneran? Yay,, bisa pulang kerumah juga nggak mom? Ruby juga kangen sama Junghwan dan Arin disana, mereka juga pasti rindu sama Ruby." Semangatnya, apalagi saat mengingat kedua teman dekatnya yang tak lain tak bukan adalah anak dari tetangga mereka disana, kebetulan juga mereka berdua juga sekelas dengan Jennie.
"Iya, nanti kita hubungi eomma Seo dulu ya, biar enak nanti kalau kita kesananya."
"Iya mom, kalau bisa suruh juga eomma Seo nya pulang, Ruby juga udah kangen sama eomma Seo dan appa Yong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
De Todo"Siapa gadis kecil yang kau bawa appa?" "Namanya Jennie Ruby Jane Kim mulai sekarang dia tinggal bersama kita karena dia akan menjadi cucu appa." "Whaaat?!!." Kaget mereka . . . . . . . 》♡《Kesempatan tak terduga pada Jessica Jung yang membuatnya ha...