C.45

1.5K 214 67
                                    

🍒 Typo 🍒

~
.
..
.
..
.
~

Happy Reading!!

"Appa bunganya bagus, Ruby suka." Ujar gadis itu ceria saat tangannya sibuk memegang bunga yang ada disekitarnya.

"Ruby suka main disini?" Tanya sang ayah yang hanya memperhatikan sang anak dengan senyum teduhnya.

"Ne appa,, Ruby mau main disini aja selamanya sama appa, boleh kan appa?"

"Tidak bisa Ruby sayang, tempatmu bukan disini." Ujar sang ayah sudah mengusap lembut kepala sang anak.

"Tapi Ruby kangen appa, kenapa appa tak membawa Ruby tinggal disini sama appa? Appa jahat." Ucap gadis itu sudah mengerucutkan bibirnya.

"Tapi disini memang bukan tempatmu Ruby, nanti akan ada saatnya Ruby akan tinggal disini bersama appa, tapi bukan sekarang, waktu Ruby masih panjang." Ujarnya memberi perngertian.

"Tapi Ruby kangen appa,, hikss Ruby mau sama appa. Appa nggak sayang Ruby lagi." Gadis itu mulai terisak karena berpikir sang ayah sudah tak menyayanginya.

"Hei jangan menangis Ruby sayangnya appa,, sampai kapanpun Ruby adalah kesayangannya appa." Ia mulai memeluk putrinya itu memberi ketenangan.

"Tapi appa nggak mau ajak Ruby tinggal disini." Ujarnya.

Sang ayah mulai merenggangkan pelukan mereka lalu menghapus air mata dipipi tembam sang putri dengan senyuman teduhnya.

"Jika Ruby ikut appa kesini bagaimana dengan eomma? Ruby tega meninggalkan eomma sendirian?" Tanyanya masih dengan suara rendahnya.

"Tapi eomma kan ada appa Yong yang jaga,, kalau appa disini kan sendiri, jadi Ruby ingin menemani appa." Jawabnya.

"Bukan eomma Seo sayang, tapi eomma yang itu." Tangan sang ayah menunjuk kesuatu tempat tak jauh dari mereka.

Disana didekat sebuah pohon yang cukup rindang terdapat seorang wanita tengah berdiri memunggungi keduanya dengan memakai dress putih panjang yang terlihat pas ditubuhnya.

"Siapa itu appa? Apa itu eomma baru Ruby seperti appa Yong yang jadi appa baru Ruby setelah menikah dengan eomma Seo?" Tanya gadis itu polos membuat sang ayah tersenyum.

"Ruby, dia bukan eomma baru Ruby, tapi dia eomma kandung Ruby, wanita hebat yang sudah melahirkan Ruby kedunia ini." Ucapnya memberi penjelasan pada putrinya dengan sabar.

"Ruby ingat orang yang selama ini sering Ruby mimpi kan tapi Ruby tak tau siapa wajahnya?"

Gadis itu mengangguk. "Ruby ingat appa, Ruby sering memanggilnya mommy di mimpi Ruby,, tapi Ruby tidak tau wajahnya." Jawab gadis itu.

"Selama di rumah kakek Jung, apakah Ruby pernah memimpikan orang yang Ruby panggil mommy itu?" Tanyanya lagi.

Kali ini gadis itu menggeleng. "Nggak appa, selama di rumah kakek, Ruby tak pernah lagi memimpikam mommy."

"Itu karena selama di rumah kakek, Ruby sudah bertemu mommy Ruby secara langsung, jadi Ruby tidak perlu memimpikannya lagi." Jelas sang ayah.

"Kapan Ruby bertemu momny di rumah kakek? Di rumah kakek Jung hanya ada aunty Sica dan aunty Ital." Bingungnya.

"Nah Ruby ingin tau siapa mommy Ruby?"

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang