C.17

1.1K 198 57
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Aku pulang dulu."

"Ne, hati-hatilah, jangan mengebut. Saat tiba dirumah beritahu aku."

Kai tersenyum mendengarkan ucapan Krystal yang bisa dikata sedang mengomelinya.

"Iya nanti aku kasih tau kalau sudah sampai, sudah sana masuk." Ucapnya mengacak rambut Krystal yang hanya cemberut sedikit kesal karena rambutnya di acak. Untung saja sekarang mereka sudah pulang, jadi ia tak perlu repot-repot merapihkan kembali rambutnya.

"Aku pergi dulu, bye."

Bruuum...

Setelah Kai meninggalkan halaman rumahnya, Krystal langsung masuk rumah dan menuju dapur untuk minum karena merasa haus.

"Hah leganya." Ucapnya sesaat setelah merasakan air dingin itu menuruni tenggorokannya.

"Eh, eskrimnya masih banyak?" Ia melihat jejeran eskrim yang masih nampak sama seperti beberapa hari yang lalu.

"Ah iya, gadis kecil itu kan sakit dua hari yang lalu, dan kemarin malam appa masih melarangnya makan eskrim, pantas saja masih banyak."

"Boleh aku makan nggak ya, daripada mubazir kan?"

Ragu-ragu Krystal ingin mengambilnya, namun akhirnya ia mengambil satu cup karena tak bisa menahan godaan eskrim yang nampak sangat nikmat tersebut.

Krystal menikmati eskrimnya dengan duduk di kursi bar dekat dapur, saking nikmatnya ia tak menyadari jika Jennie datang dan mendekatinya.

"Aunty Ital lagi ngapain?" Sapanya membuat Krystal terkejut dan hampir saja tersedak.

"Yak kau mengejutkanku." Ucapnya setengah teriak.

"Jennie nggak teriak kok, kenapa aunty terkejut? Jennie kan hanya bertanya." Jawab Jennie dengan suara seraknya khas bangun tidur.

"Ya kamu datangnya tiba-tiba jadi aku terkejut." Masih dengan nada kesalnya.

"Maaf, Jennie kan nggak bermaksud begitu." Jennie menundukkan kepalanya.

"Ya udah aunty lanjutin aja makan eskrimnya, Jennie akan pergi." Jennie segera pergi meninggalkan Krystal yang menatapnya sedikit heran.

"Tumben dia tidak membuatku kesal? Dan jawabannya tadi kenapa terdengar seperti tak punya semangat hidup ya?"

"Tau ah, mau mandi aja. Lagi nggak ada mood kali tu bocah buat debat." Ia mengendikkan bahunya lalu segera pergi ke kamarnya untuk mandi.

~*~

17.30 pm

"Ne Yejin-ssi tak apa, kau bisa datang besok pagi, lagipula tak banyak pekerjaan juga yang harus kau lakukan."

"Tapi nona Jennie bagaimana? Nona Jennie tak bisa melakukan semuanya sendiri, bahkan mandi saja ia masih harus diawasi. Sepertinya nanti malam saya akan datang saja, tapi mungkin agak sedikit terlambat, tak apa kan?"

"Tak perlu, urusan gadis itu biar aku dan Krystal saja yang menjaganya, kau bisa datang besok."

"Apa tak apa? Ah atau kalau tidak nanti saya akan menjemputnya saja biar dia menginap bersama saya sekalian besok saya akan mengantarkannya ke sekolah, setelah itu baru saya akan ke sana."

"Tak perlu. Aku kan sudah bilang, biar aku dan Krystal saja yang mengurusnya. Tenang saja, kami akan menjaganya dengan baik, kau jaga saja ibumu." Ucap Jessica terdengar sangat yakin.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang