C.60

2.1K 200 93
                                    

🍒 Typo Teros 🍒

][

][

][

][

Happy Reading!!


"Pagi Shuhua-ssi."

"Pagi heojang-nim." Shuhua berdiri membungkukkan badannya saat tuan Jung menyapanya.

"Apa ada yang bisa saya bantu hoejang-nim?"

Tuan Jung menggeleng dengan senyum tipisnya. "Tidak ada. Hanya ingin bertemu Jessica, apa dia ada di dalam?"

"Ah sajangnim? Ne sajangnim ada di dalam."

"Ya sudah khamsahamida, kalau begitu saya masuk dulu, lanjutkan saja pekerjaanmu."

"Ne heojang-nim."

Shuhua duduk setelah bos besarnya itu sudah berjalan mendekati ruangan Jessica.

Tok tok tok...

"Masuk."

Mendapat balasan didalam tuan Jung langsung masuk dan duduk dikursi yang ada didepan meja kerja putrinya itu.

"Ekhem.. apa sangat sibuk heum?"

Jessica mengalihkan pandangannya saat tau siapa yang datang, tadi ia sedang serius melihat data dilayar laptopnya, itulah sebabnya ia tak mengetahui siapa yang masuk.

"Appa? Ah mian tadi Sica sedang melihat data." Ujarnya tak enak.

"Gwenchana, appa hanya ingin mengunjungimu, apakah banyak pekerjaan hari ini?" Tuan Jung melirik meja Jessica dimana ada beberapa berkas yang terbuka.

"Huh lumayan, mau diselesain setengah dulu biar nanti bisa jemput Ruby." Jawabnya kembali fokus ke laptop.

"Kamu jangan terlalu memaksakan, santai saja, masih ada waktu kan? Jangan sampai kamu drop lagi,, dan untuk putrimu biarkan appa yang menjemputnya hari ini, kebetulan appa tak ada meeting apapun setelah makan siang."

"Apa benar appa bisa? Sebenarnya memang setelah makan siang nanti Sica ada pertemuan dan berencana untuk diundur setengah jam karena harus menjemput Ruby dulu." Kali ini Jessica kembali memusatkan perhatiannya pada sang appa dengan penuh harap.

"Eh tapi Sica tak enak nanti jika tak menjemputnya hari ini." Bimbangnya lagi takut putrinya kecewa karena tak ia jemput.

"Tenang saja, kan appa yang jemput, nanti appa akan jelaskan padanya, putrimu pasti mengerti."

"Huh~ arasseo, oh iya apa appa bisa mengajaknya makan bulgogi? Tadi pagi dia bilang pada Sica mau makan bulgogi."

"Iya nanti akan appa bawa dia ke restoran untuk makan bulgogi, tenang saja, mungkin nanti sekalian appa akan ajak putrimu itu jalan, appa sudah rindu mengajak cucu appa itu jalan keluar."

Ya tak bisa dipungkiri beberapa bulan ini ia sudah jarang bahkan rasanya tak pernah lagi jalan berdua dengan cucunya itu seperti awal-awal Jennie datang bersamanya dulu.

"Ne baiklah,, gomawo appa."

"Hei dia cucu appa, jadi tidak ada kata terimakasih hanya karena appa akan menjemputnya."

Jessica terkekeh mendengarnya. "Ne arasseo."

"Ya sudahlah kamu lanjutkan saja, tapi jangan terlalu keras, jangan lupa makan siang, ingat putrimu." Peringat tuan Jung mulai berdiri bersiap untuk pergi kembali keruangannya.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang