C.14

1.2K 181 66
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Nona Jennie kenapa? Kok dari tadi saya lihat cemberut terus." Shuhua bertanya karena sedari tadi Jennie hanya diam dan cemberut.

"Kenapa ayo cerita sama eonni, apa nona Jennie mau makan sesuatu?" Jennie menggeleng.

"Terus nona Jennie mau apa? Bilang sama eonni." Bujuknya lembut, ia mendekatkan duduknya pada Jennie.

"Jennie pengen ikut kakek."

"Kan kakeknya lagi kerja."

"Tapi nanti kalau kakek lupa terus ninggalin Jennie gimana?" Tanyanya sudah merengek, Shuhua hanya tersenyum mendengarnya.

"Nggak dong, kan kakeknya hanya kerja, gini aja, nona Jennie mau sesuatu nggak?"

"Mau eskrim eonni." Jawabnya semangat.

"Emang dibolehin makan eskrim sama kakek?"

"Boleh kok, malah dirumah kakek beliin eskrim yang banyak buat di taro di kulkas, cuma kakek bilang nggak boleh banyak."

"Ayo eonni kita beli eskrim sekarang. Jennie mau eskrim." Semangatnya sudah berdiri dan menarik-narik Shuhua membuatnya sedikit kewalahan karena tak menyangka Jennie akan se aktif ini.

"Ayo eonni."

"Iya nona, saya ambil tas dulu, nona jangan lari nanti jatuh." Shuhua menahan Jennie agar tak pergi dari sisinya.

Untung saja Jessica belum kembali dan pekerjaannya yang tadi juga tinggal sedikit, jadi Shuhua bisa pergi sebentar.

*

Setelah membeli eskrim sekarang mereka sudah di depan kantor, Shuhua terus menggandeng sebelah tangan Jennie yang sibuk memakan eskrimnya.

Itu eskrim ketiganya, itu sebabnya Shuhua cepat-cepat membawa Jennie kembali ke kantor, karena kalau tidak ia takut Jennie akan meminta tambahan lagi. Tadi saja ia sudah menolak membeli eskrim yang ketiga, tapi Jennie terus merengek, dan meminta dengan  wajah imutnya.

"Eonni, kita ketemu kakek ya?" Tanya Jennie saat mereka sudah didalam lift. Ia juga sudah menghabiskan eskrimnya.

"Belum nona, sepertinya urusan tuan Jung sedikit lama, jadi nona main sama eonni dulu ya."

"Iya deh nggak papa main sama eonni, eonni baik soalnya nggak kayak aunty Sica galak." Cetusnya

"Kenapa nona mengatakan itu?" Tanya Shuhua penasaran.

"Aunti Sica emang galak, suka marahin Jennie. Tapi kemaren baik sih, karena udah mau rawat Jennie waktu sakit."

"Jadi baik atau galak?" Tanya Shuhua lagi

"Dua-duanya, baik tapi galak, eonni kenal aunty Sica?"

"Kenal dong, dia kan atasan eonni." Jawabnya.

"Atasan? Maksudnya apa?" Tanya Jennie dengan wajah bingungnya.

"Atasan itu sama dengan bos, nona Jennie tau kan?" Jennie mengangguk, entah ia memang mengerti benaran atau tidak.

Ting...

Keduanya keluar dari lift.

"Aunty Sica suka galakin eonni nggak kalau lagi kerja?" Tanya Jennie mengadahkan kepalanya ingin mendengar jawaban Shuhua.

"Selama eonni bekerja disini dan menjadi sekretarisnya, sajangnim memang dikenal dingin dan tegas, tapi kalau dibilang galak sih sepertinya tidak juga, ya kalau dimarahi saat membuat kesalahan itu kan wajar, bukan marah sih, lebih kepada menegur."

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang