C.34

1.2K 202 53
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

Hari ini Jessica sudah boleh pulang, selagi menunggu Tuan Jung mengurusi administrasi untuk kepulangannya, Jessica menunggu bersama Krystal di ruangannya sambil bermain HP. Semua barang-barangnya selama di rumah sakit juga sudah di kemas oleh Krystal.

Setelah membaca beberapa laporan yang dikirimkan Shuhua di e-mail nya Jessica pun menutup ponselnya dan beralih menatap sang adik yang nampak terdiam. Jessica menyadari dua hari ini Krystal sering terlihat melamun dan juga lesu.

Ia pun turun dari brangkarnya lalu duduk di sofa samping Krystal yang masih termenung.

"Ital, are you okay?"

Krystal sedikit tersentak saat bahunya ditepuk pelan, ia beralih menatap eonninya yang tak ia sadari sudah duduk disampingnya menatapnya khawatir.

"Eh eonni, wae? Eonni bicara apa tadi?"

"Kamu ada masalah heum? Eonni perhatikan dua hari ini kamu suka ngelamun terus nggak semangat gini, kenapa sih mau cerita?"

"Nggak ada kok eonni, Ital nggak apa-apa, eonni tenang aja." Krystal memberikan senyumnya yang tetap membuat Jessica tak bisa percaya begitu saja.

"Kamu nggak bisa bohongin eonni, Ital. Kenapa,, kamu lagi nggak ada masalah sama Kai kan?" Krystal menggeleng.

"Aku sama Kai baik-baik aja kok." Jawabnya.

"Terus? Kamu cerita aja, eonni udah sehat kok, jadi eonni akan dengarin apa yang membuat kamu bisa kurang bersemangat gini." Jessica masih membujuk agar Krystal mau menceritakan apa yang membuatnya tak semangat begini.

"Ini bukan masalah besar sih, tapi Ital rasanya kangen banget sama Jennie, dua hari ini dia nggak pulang dan selalu menginap bersama Seohyun eonni." Ucap Krystal akhirnya menjawab apa yang membuatnya lesu.

Jessica terdiam mendengar pengakuan Krystal, entah apa yang ia rasakan saat mendengar ucapan Krystal, tapi yang pasti sekarang ia malah bersikap ketus untuk menanggapi perkataan Krystal.

"Kenapa kamu memikirkannya? Dia bersama ibunya jadi wajar saja, justru itu bagus kan dia sudah kembali bersama ibu kandungnya."

"Memangnya eonni yakin jika Seohyun eonni itu ibu kandungnya?"

Pertanyaan Krystal membuat Jessica mengepalkan satu tangannya di sebelah kiri yang tak terlihat oleh Krystal.

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya begitu? Bukankah sudah jelas jika dia ibunya. Lalu apa yang perlu kau ragukan?" Jessica mencoba bersikap tenang dan tak perduli.

"Ya memang sih. Tapi kalau dipikir lagi Seohyun eonni itu terlihat masih cukup muda untuk mempunyai seorang anak seusia Jennie, aku yakin jika Seohyun eonni itu hanya beda beberapa tahun saja dariku." Krystal melirik Jessica untuk melihat ekspresinya.

"Umur bukan penghalang untuk mempunyai anak di usia muda Ital, mungkin saja dia menikah saat dia masih di awal perkuliahannya atau bahkan saat ia masih dibangku SMA dengan ayah gadis itu dan karena itu mereka mungkin bercerai karena masih belum cukup dewasa." Ujar Jessica mencoba mematahkan pemikiran Krystal.

"Tapi aku masih tidak yakin eonni, jika benar dia ibu kandungnya, kenapa Seohyun eonni tidak mengambil hak asuh Jennie? Jika memang ini amanat appanya Jennie, Seohyun eonni pasti bisa mengajukan agar dikembalikan hak asuh Jennie atasnya karena jika memang dia ibu kandungnya dia lebih berhak untuk merawatnya dibanding appa yang hanya orang yang baru ditemui oleh ayah Jennie. Apa itu masih bisa disangkal eonni?" Krystal menatap Jessica yang tak bergeming sama sekali.

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang