29

11.5K 458 17
                                    

Hari ini adalah hari kedua Arezzo dan Aisyah berada di Bali. Namun, kemaren mereka hanya menghabiskan waktu di hotel sepanjang hari. Arezzo masih saja sibuk dengan tumpukan berkas dan laptopnya.

Aisyah menompang dagunya menggunakan kedua tangan, posisinya telungkup di atas ranjang, menghadap Arezzo masih fokus dengan laptop di atas sebuah sofa yang disediakan dalam ruang kamar itu.

"Mas, Aisyah pengen jalan-jalan," rengek Aisyah.

Arezzo masih acuh, dia seolah tidak mendengar apapun yang diucapkan oleh Aisyah. Bukan bualan, tapi benar adanya. Jika seorang laki-laki itu tengah fokus pada sesuatu, dia tidak akan terlalu mendengar yang ada di sekitarnya.

"Mas," panggil Aisyah. Dia benar-benar dikuasai oleh rasa bosan saat ini.

Aisyah beranjak dari ranjang, lalu menuju jendela kaca yang sangat besar di sudut ruangan. Pemandangan di luar sana langsung menyuguhkan suasana pantai yang sangat menyejukkan. Apalah daya, Aisyah tidak bisa keluar sendirian, karena dia masih belum tahu daerah sini.

"Keknya seru main air jam segini."

"Mas," panggil Aisyah sekali lagi. "Aisyah bosan," keluhnya.

Arezzo mengalihkan pandangan dari laptop pada figur sang istri.

"Saya tidak melarang kamu keluar," ungkap Arezzo.

Aisyah membalikkan badannya menghadap Arezzo. Jika seperti ini, lebih baik dia tetap di jakarta, dan bekerja di rumah sakit. Walaupun judulnya honeymoon, tapi Aisyah tidak merasakan hal itu.

Aisyah tidak mengatakan apapun, dia kembali menjatuhkan tubuhnya pada empuknya kasur. Namun sebelum itu, dia mengambil sebuah novel yang ia bawa dari rumah.

Arezzo memperhatikan aktivitas sang istri, setelah beberapa menit, sepertinya Aisyah mulai menikmati bacaannya. Arezzo'pun kembali pada pekerjaan-pekerjaannya.

Laki-laki itu tengah mengusahakan agar semua tugas ini akan segera selesai, dan dia bisa menghabiskan waktu bersama Aisyah. Menuruti semua keinginan sang istri.

Arezzo memijit keningnya yang terasa pening, mungkin hal itu disebabkan malam tadi dia bergadang.

"Ya Allah," gumam Arezzo.

Sebenarnya, pekerjaan Arezzo tidak menumpuk, hanya saja dia sengaja menyelesaikan pekerjaan untuk beberapa hari kedepan, agar dia juga bisa fokus dengan liburan ini.

Aisyah sebelumnya tidak mengatakan apapun tentang honeymoon, lalu tiba-tiba memberikan tiket, tentu Arezzo belum mempunyai persiapan sama sekali. Jadinya, terpaksalah di lakukan saat mereka sedang liburan.

                              ***
Arezzo mengucek matanya sebentar, lalu beranjak dari sofa yang dia duduki sedari pagi tadi. Laki-laki itu merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat kaki.

Sedikit pemanasan, Arezzo menunduk menyatukan kedua tangannya dengan ujung kaki. Dan juga melakukan beberapa gerakan peredengan otot lainnya.

Arezzo menoleh ke arah ranjang, di mana tubuh istrinya terkapar dengan buku menutupi wajahnya. Arezzo tersenyum kecil, istri mungilnya itu terlihat sangat lucu ketika di posisi itu.

Beberapa jam lalu, Aisyah baru membaca setengah dari alur novel di tangannya. Namun, karena rasa kantuk yang menghampiri tidak mengenal waktu, akhirnya ia terlelap begitu saja.

Arezzo meraih ponselnya yang ada di atas nakas, setelahnya ia terlihat sangat sibuk mengutak-atik benda itu. Arezzo menempelkan ponselnya ke telinga kanan.

"Sewa pantai, dan hias dengan sangat cantik." Setelah mengatakan itu, tidak menunggu jawaban dari seberang sana, Arezzo memutuskan sambungan sebelah pihak.

Madu (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang