part : 05

30K 1.5K 12
                                    

Ada yang tak seberuntung kamu, Tapi rasa syukurnya melebihi dirimu.

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kejar-kejaran dengan hebohnya, di sinilah Anindya dan Lita berada, yaitu diruang BK. Karena membuat kegaduhan di sekolah hingga menabrak murid baru sampai jatuh pingsan. Anindya bersama Lita masuk di ruangan itu.

"Anindya lagi, Anindya lagi." Ucap guru BK yang terkenal killer nya.

"Emang kenapa, Bu?"

"Ibu udah bosen liat muka kamu, bahkan di catatan ibu sampai habis karena kamu."

"Saya juga bosen liat muka ibu, tapi kalo catatan ibu habis ya bukan salah saya."

"Ya salah kamu lah! Mau ngelak apa lagi?!"

"Harusnya ibu berterima kasih sama saya telah memberi pekerjaan untuk ibu, jadi ibu ga nganggur disini, biar nggak makan gaji buta."

"Jaga mulut kamu ya!"

"Maaf Bu, satpam mulut saya sedang libur, makanya nggak bisa dijaga."

Sedangkan Lita hanya mendengarkan perdebatan antara guru dan sahabatnya itu dengan khusuk.

"Sekarang juga kalian lari keliling lapangan sepuluh kali."

Anindya dan Lita hanya pasrah lari lapangan sepuluh kali, dengan lapangan yang begitu luasnya dan lebarnya. Nasib.

"ANINDYA! TUNGGUIN." Teriak Lita yang masih tertinggal jauh oleh Anindya yang berada di depan sana.

Akhirnya Anindya berhenti sejenak menunggu Lita. "Lo lama banget dah kalo lari, kek siput tau!"

"Lo yang cepat banget kalo lari, kek kelinci." Teriak Lita tak ingin disalahkan.

"Alasan mulu lo!"Anindya langsung ngacir berlari dengan kencang, layaknya sedang lari maraton seperti dua tuyul kembar Upin Ipin.

"Bener-bener lo ya!" Balas Lita menyusul Anindya, berusaha menyeimbangkan kelakuannya.

Tak perlu waktu lama, Anindya dan Lita pun telah menyelesaikan hukuman yang diberikan guru BK yang super menyebalkan itu.

Kini keduanya duduk dibawah pohon rindang yang ada di lapangan, banyak sekali murid yang sudah berlalu lalang di sekitaran lapangan, ya karena memang sekarang sudah waktunya jam istirahat.

"Woi! Kalian pada ngapain di sono?!" Teriak Gilang dari arah jauh tempat Anindya dan Lita. Gilang pun berlari menuju tempat itu.

Dijodohin With Gus | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang