Aku tidak sebaik apa yang kau ucapkan, tapi aku juga tidak seburuk apa yang kau pikirkan.
-Happy reading all-
Allaahu akbar Allaahu akbar...
Allaahu akbar Allaahu akbar...Lantunan adzan sayup-sayup terdengar oleh seorang gadis yang tidur memakai jilbab. Dia adalah Anindya dan Rasya yang masih nyenyak tidur dengan antengnya.
Tok! Tok! Tok!
Tahfiz menggedor pintu milik Adik perempuannya, tak biasanya Adiknya ini bangun sesudah adzan berkumandang, tetapi ini? Dan pasti karena ada teman tidur jadi agak nyenyak banget tidur pikirnya.
Tak kunjung mendapat sahutan dari dalam kamar, Tahfiz mengetuk lagi pintunya sedikit keras.
"Anindya.. dek Rasya.. bangun-bangun udah waktunya sholat subuh." Ucap Tahfiz sembari mengetuk pintu.
Samar-samar Anindya mendengar suara suaminya dari arah pintu, tapi bagaimana lagi? Kakinya masih sakit kalau dibuat jalan.
Tetapi kalau membangunkan Adik iparnya ia tak tega juga, Anindya pun memberanikan diri untuk berjalan sendiri menuju pintu.
"Bentar."
Sedikit demi sedikit Anindya berjalan menuju pintu, ia agak meringis karena nyeri di bagian kakinya.
"Shhhh." Semakin Anindya melangkah, semakin sakit juga kakinya. Sedangkan sekarang sudah berada ditengah-tengah antara pintu dan ranjang.
"Anindya harus bisa, harus kuat..." Anindya menyemangati dirinya sendiri.
Hap!
Akhirnya pun Anindya sampai juga di depan pintu dengan selamat, Anindya pun melihat ke bawah dan Alhamdulillah kakinya tidak ada yang berdarah.
Anindya pun membuka pintunya dengan pelan, takut mengganggu Rasya yang sedang tidur.
"Kenapa jalan sendiri? dek Rasya mana? Kenapa ngga dibangunin aja."
Anindya jadi pusing dengan serentetan pertanyaan yang ditujukan kepadanya.
"Satu-satu kalo nanyain... Jadi pusing nih." Keluh Anindya memijit pangkal hidungnya.
Tahfiz terkekeh. "Dek Rasya mana, hm?" Tanyanya.
Anindya melirik Rasya. "Tuh, nyenyak banget tidurnya."
"Gak biasanya, padahal dia selalu bangun subuh." Ujar Tahfiz terheran dengan kebiasaan Adeknya.
"Bangunin aja gimana? Kalau ngga nanti dia telat sholat subuhnya." Anindya menatap Tahfiz.
"Iya, kita bangunin." Ujar Tahfiz tak sengaja menoleh ke kaki Anindya.
"Loh, kaki kamu udah ngga sakit?" Terkejut Tahfiz berganti menatap Anindya.
Anindya memanyunkan bibirnya. "Sakit, lah." Jawab Anindya yang membuat Tahfiz semakin gemes aja.
"Tapi kok bisa jalan, hayooo" Tanya Tahfiz lagi.
"Terpaksa."
"Hooh tenan." Ucap Tahfiz ikut trend.
"Gus Tahfiz ngikut trend yahhh."
"Coba tebak, trend ini yang buat siapa?"
"Gus Samsudin, bener kannn? gini-gini Anindya juga liat tik-tok."
"Iya bener, tapi jangan sering-sering liat tik-tok yah."
"Siap!" ucap Anindya hormat.
Tahfiz tersenyum sambil mengelus puncak kepala Anindya, "Pinter."
"Enggh ...." Rasya terbangun karena mendengar teriakan-teriakan kecil yang didengarnya.
"Allahu Akbar!" Terkejut Rasya bangun tidur langsung melihat kemesraan Abangnya bersama Kakak iparnya.
"Bangun sendiri tuh Anaknya." Tahfiz menoleh sembari merangkul pundak Anindya.
"Bang, mesra banget sih kalo sama Kak Anindya. Aku juga mau nikah kalo kayak gini." Ujar Rasya merasa iri.
"Inget ya, masih kuliahhh." Geleng-geleng Tahfiz terkekeh.
"Gapapa dong.. Kuliah ngga melarang mahasiswinya harus single kok, temen aku aja udah nikah. Ya ngga Kak Anindya?" Ucap Rasya meminta dukungan.
"Apa?" Tanya Anindya yang tak betul-betul mendengarkan pembicaraan suaminya dan adik iparnya.
"Bilang iya aja, Kak." Pinta Rasya.
"Jangan bilang iya." Perintah Tahfiz juga.
"Ayolah, Kak..." Pinta Rasya dengan puppy eyes nya.
"I-iy." Ucap Anindya terpotong.
"Istri harus nurut sama suami." Ucap Tahfiz cepat.
"Hah? bingung.." Anindya menggelengkan kepalanya.
Allahu Akbar Allahu Akbar...
Suara iqomah sudah berkumandang, membuat Rasya bercekatan loncat dari ranjang dan menuju kamar mandi di kamarnya.
Begitu juga Tahfiz, ia harus menggendong Anindya lagi untuk berwudhu menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.
Akhirnya Tahfiz memutuskan untuk sholat berjamaah dengan Anindya saja dikamar.
_________________
Seneng bangetttt udah nyampe part 43 ya gaesss..
kalian nyadar ga sih klo part nya itu pendek? tpi emg Kaka buat pendek" gini biar kalian tuh ga bosen dan semakin bikin penasaran. see you 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin With Gus | End
Teen Fiction⚠️Bucinable area!⚠️ Judul awal : Santri Kampret NOTE : REVISI BERTAHAP Bagaimana jadinya kalau seorang Anindya yang bandel dan suka bikin onar diperebutkan oleh dua Gus beradik kakak? Anindya Alisya Syahreza. Anindya merupakan salah satu siswi pali...