‼️ DIWAJIBKAN UNTUK VOTE SEBELUM MEMBACA‼️
DILARANG MENYEBUTKAN TOKOH ATAU JUDUL YANG TIDAK ADA DI CERITA INI
Di cerita ini mengandung teka-teki yang sangat mengejutkan, jadi kalian pantengin aja terus ceritanya💓
-happy reading-
Langit sudah berubah menjadi gelap. Matahari sudah terbenam sejak 1 jam yang lalu, namun Anindya masih saja melamunkan sesuatu yang ada di benaknya.
"Anindya, buruan wudhu bentar lagi mau adzan maghrib loh, aku ngga mau kena takzir lagi." Ujar Erlin sembari menyiapkan mukenanya.
"Erlin, mungkin ngga sih orang yang semula benci jadi cinta?" Tanya Anindya tiba-tiba.
"Udah zaman modern kayak gini masih ngga tau aja kamu ya. sekarang udah banyak yang kayak gitu, yang semula benci jadi cinta." Kata Erlin duduk di kasurnya.
Anindya menggeleng-gelengkan kepalanya dan menoleh."Gue sama sekali ngga percaya dengan kata-kata itu, tapi sekarang gue percaya."
"Nah kan."
"Tapi ngga nyangka aja kalo Hafiz suka sama gue, padahal dia suka banget jahilin gue dimana pun berada."
"Panggil Gus Hafiz Anindya, ngga sopan kalau langsung panggil nama." Peringat Erlin.
"Iyaiya."
"Dan soal Gus Hafiz, aku beritahu bahwa semua orang itu bisa berubah, menurut aku Gus Hafiz itu jahilin kamu karena ingin selalu di deket kamu." Kata Erlin menatap Anindya serius.
"Assalamualaikum, ada apa nih kok serius banget sepertinya." Tanya Jihan yang baru saja datang bersama Annisa.
"Ngga ada apa-apa kok." Balas Anindya cepat.
"Ih ngga seru deh." Jihan memanyunkan bibirnya.
"Udahlah, aku mau wudhu dulu, keburu adzan maghrib nanti." Ucap Anindya sembari berjalan menuju kamar mandi yang berada dibelakang sana.
🍁🍁🍁
Setelah sholat magrib, kini Anindya dan yang lainnya sedang rebahan dengan santai.
"Setelah ini ada istighotsah di masjid kan?" Tanya Annisa pada semua.
"Ngga, setelah ini kita soro'an baru istighotsah di masjid." Jawab Anindya.
"Aku mau ke kantin dulu, baper banget nih perut." Celetuk Jihan.
"LAPERRR!!"
Jihan menatap Anindya, Erlin serta Annisa cengengesan. " Santai-santai, iya itu maksud aku 'laper."
"Aku ikut." Seru Erlin.
"Ada yang nitip?" Tanya Jihan menatap Anindya dan Annisa.
"Gue nitip seblak ada ngga?" Tanya Anindya.
"Ya ngga ada lah, kan sekarang di pondok beda lagi kalo dirumah bisa keluyuran cari makan." Jawab Jihan.
"Aku nitip batagor sama teh." Ucap Annisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin With Gus | End
Teen Fiction⚠️Bucinable area!⚠️ Judul awal : Santri Kampret NOTE : REVISI BERTAHAP Bagaimana jadinya kalau seorang Anindya yang bandel dan suka bikin onar diperebutkan oleh dua Gus beradik kakak? Anindya Alisya Syahreza. Anindya merupakan salah satu siswi pali...