part : 55

19K 1.1K 46
                                    

Cinta itu aneh, makin kau berusaha menghapusnya dari hatimu, makin sering dia muncul dalam pikiranmu.

-Happy reading all-

"Gussss, gimana?"

"Apanya yang gimana?" Tanya Tahfiz setelah Anindya keluar dari ruangan serba putih itu.

"Aku hamil."

"Alhamdulillah, terus emangnya kenapa, hm?"

Anindya melongo dengan respon yang diberikan suaminya. "Tapi, kok bisa?"

"Bisa, sayang. Kamu punya suami."

"Padahal Anindya setelah dari Bandung rajin minum pil, rutin." Kata Anindya.

Tahfiz mengerti dengan perasaan Anindya, ia masih belum siap hamil diumur yang masih muda. namun harus bagaimana lagi, sekarang sudah terjadi dan harus mensyukurinya.

"Ngga papa sayang, Alhamdulillah. Kita harus selalu mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah kepada kita." Ucap Tahfiz tersenyum mengusap bahu Anindya pelan.

"Tapi... Anindya belum siap."

"Ini kuasa Allah, jika Allah sudah berkehendak pasti akan terjadi. Ngga ada yang ngga mungkin."

Anindya menghela napasnya dan menganggukkan kepalanya, ia hanya bisa pasrah dan harus mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah kepadanya. Banyak orang di luaran sana yang ingin memiliki anak namun belum dikaruniai oleh Allah.

"Kembali ya."

"Iya."

Tahfiz menghela napas, ternyata istrinya belum sepenuhnya terima kalau sekarang ia sudah berbadan dua.

"Kata dokter tadi gimana?"

"Usianya masih 5 Minggu, masih rawan. Disuruh banyak-banyak istirahat, jangan capek-capek kalo melakukan aktivitas."

Tahfiz menganggukkan kepalanya dan merangkul Anindya sembari tersenyum. "Syukuri apa yang dikehendaki Allah ya, sayang."

Anindya menganggukkan kepalanya pelan, "Oh ya, Hafiz tadi gimana? ditinggal gitu?" Tuding Anindya.

"Tadi dia izin ke kamar mandill ketika kamu masuk."

"Semoga ngga denger omongan aku sama mas Tahfiz tadi." Batin Anindya.

"Jangan ngelamun sayang, ngga baik."

Anindya menyengir. "Iya, tadi khilaf hehehe."

"Jangan diulangi lagi."

🍁🍁🍁

Sesampainya di hotel, Tahfiz dan Anindya langsung masuk dan menuju kamar Abi dan Umi untuk memberitahu perihal kehamilan Anindya.

"Ya Allah, semoga kedepannya baik-baik saja." Batin Anindya sembari memejamkan matanya.

Tok! Tok! Tok!

Tahfiz mengetuk pintu pelan kamar Abi dan Uminya, sedangkan Anindya melihat sekelompok gadis yang seumurannya tersenyum gembira bersama temannya, mungkin merayakan kelulusan sekolahnya pikir Anindya.

"Assalamualaikum, Umi." Salam Tahfiz membuyarkan Anindya yang sedang fokus melihat sekitar.

"Waalaikumsalam." Jawab orang yang berada didalam lalu membuka pintunya.

Umi tersenyum. "Kenapa nak?"

"Menantu---" belum sempat Tahfiz menyelesaikan ucapannya Abi menyahut.

"Ada apa Umi?" Tanya Abi tiba-tiba datang.

Tahfiz menghela napas tersenyum. "Menantu Abi sama Umi lagi hamil."

Umi menutup mulutnya tak percaya sekaligus bahagia. "Beneran?"

Anindya menganggukkan kepalanya tersenyum tipis. "Iya Umi, bener apa yang dikatakan Gus Tahfiz."

Umi memeluk Anindya menangis terharu. Yang dikandung Anindya merupakan cucu pertamanya, jadi sangat bahagia sekali mengetahuinya.

Umi melepaskan pelukannya. "Umurnya berapa sayang?"

Anindya mengernyitkan keningnya. "Masih nol tahun Umi."

Abi terkekeh pelan. "Maksudnya bukan gitu nak, kandungan kamu udah berapa lama."

"Usianya masih 5 Minggu Abi, Umi." Jawab Tahfiz menggantikan.

"Eh, dari tadi kok bicaranya di pintu, sini-sini masuk kamar." Kata Umi terheran.

Mereka berempat pun masuk kedalam kamar, dan memperbincangkan tentang kehamilan Anindya.

Umi bersyukur sekali sampai melakukan sujud syukur. Anindya tersenyum melihatnya, ternyata banyak yang mengharapkan kehamilannya, ia tidak boleh egois lebih milih kepentingan pribadinya.

Gimanapun juga, sekarang sudah terjadi dan tidak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa dilakukan hanyalah bersyukur dan menerima apa yang sudah terjadi.

"Selamat ya, Nak. semoga kalian berdua bahagia selalu, pernikahan kalian Umi doakan sakinah mawadah warahmah. " Ucap Umi mengangkat tangannya mendoakan.

"Terus aku bahagianya kapan, Umi?" Celetuk Hafiz dari pintu kamar.

__________________

Ga nyangka udah part 55 aja😂
Pantengin terussss sampe ending

See you!

Dijodohin With Gus | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang