part : 02

38.1K 2K 45
                                    

Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. Al-Baqarah : 195 )

Setelah perdebatan dan mendapatkan siraman rohani, Anindya langsung pamit jalan-jalan bersama Gilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah perdebatan dan mendapatkan siraman rohani, Anindya langsung pamit jalan-jalan bersama Gilang. Mereka berdua akan menuju alun-alun kota yang terdapat banyak jajanan.

Alih-alih menyusul Lita, mereka berdua malah menuju alun-alun kota. Gilang tak kuasa menolak permintaan  Anindya, bisa berabe nanti kalo Gilang tidak mendapat maaf dari sepupunya itu. Anindya memang paling pinter memanfaatkan keadaan.

Gilang hanya bisa pasrah, kalau seperti ini Anindya sangat gencar dalam mengincar uang Gilang yang baru di transfer Ayahnya. Tak apalah, penting nggak pergi ke mall, kemauan Anindya bejibun soalnya.

"Kalo si Lita marah gimana?" Tanya Gilang dengan wajah sok cemasnya, mulutnya tak berhenti mengunyah telur gulung yang dibelinya.

"Biarin, kita bawain dia es krim aja, luluh dia," Kata Anindya tanpa menatap wajah Gilang. Matanya tak berhenti menatap berbinar pada penjual jajanan masa kecilnya.

"Lo mau itu?" Gilang menunjuk pada penjual aru manis. Lalu pandangannya beralih pada Anindya.

Anindya menganggukkan kepalanya senang. "Mauuu, gih beliin." Anindya memerintah Gilang.

"Cosplay jadi babu lo kalo kayak gini, beli sendiri sono." Gilang menyodorkan dua lembar uang berwarna merah pada Anindya.

"Enggak mauuu."

"Lo yang mau bukan gue, jadi lo yang harus beli."

"Gilangggg."

"Apa?! Yang mau kan elu cielah, masa gue yang harus beli lagi..."

Anindya menggelengkan kepalanya. "Elu aja yang beli pokoknya, sekalian beli es krimmmm."

"Ck! Siap kanjeng ratu," Pasrah Gilang, kalau dilanjutkan bisa panjang perdebatannya.

"Iya babu," Balas Anindya tertawa senang.

"Babu matamu!"

°°°°°

Mobil Gilang berhenti dipertigaan komplek perumahan dekat sekolahan, Lita menghentak-hentakkan kakinya menghampiri Gilang dan Anindya.

"Heh! Kalian tahu nggak sih, gue nunggu kalian lama bangetttt. Mending gue tadi kagak usah bolos sekolah, nilai gue udah anjlok tambah anjlok. Kalian jemput gue pake ngaret segala, huh!" Omel Lita.

"Utututu, sini bestyy masuk dulu. Panas tahu diluar." Anindya menarik tangan Lita menuju mobil.

"Kalian berdua ke mana aja hah! Gue panas-panasan nunggu kalian, tadi gue juga nolak ajakan anak SMP waktu mau barengin gue!" Sembur Lita mengeluarkan segala unek-uneknya.

"Idih, anak SMP nggak tuh." Anindya tertawa dibuatnya.

"Udah-udah, maafin kita ya Lita cantik. Kalo marah-marah lo makin jelek deh," Ucap Gilang seraya menyodorkan kantong kresek yang dalamnya terdapat beberapa es krim.

Dijodohin With Gus | End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang