***
(Rumah sakit)
Dalam ruangan VIP sebuah rumah sakit, seorang gadis terbaring lemah di atas brankar.
Kulit putihnya seakan bercahaya dibawah pencahayaan lampu, matanya terpejam rapat, dengan bibir yang nampak pucat.
Sudah 1 bulan lamanya gadis itu tak sadarkan diri, seperti seorang putri yang sedang tidur panjang dan menunggu pangeran untuk membangunkannya.
Namun, jangankan kedatangan pangeran, bahkan keluarganya sendiri pun tak pernah datang untuk menengoknya.
Hanya satu orang yang selalu datang.
Dia adalah Fhya, sahabatnya.
Fhya kini tengah tertidur disofa dalam ruang rawat tersebut. Beberapa saat kemudian, dia terbangun sambil mengucek matanya dan berjalan mendekati brankar.
"Selamat pagi, Valerie!" Bisiknya lemah.
Dalam keheningan, dia tersenyum sendu. "Jangan tidur terlalu lama Vee, gue kangen"
Seakan mendengar ucapan Fhya. Setetes air mata mengalir dari sudut mata Valerie. Dan sedetik kemudian tubuh Valerie tiba-tiba mengalami kejang.
Bip.........
Fhya melotot kaget dan kemudian berlari keluar ruangan sambil berteriak meminta pertolongan pada dokter dan suster.
Tak lama kemudian Seorang Dokter dan beberapa perawat berlarian dikoridor rumah sakit menuju salah satu ruang rawat pasien Vip. Setelah tiba mereka mulai melakukan pertolongan pada pasien ruangan tersebut.
"Dokter! tolong... Valerie dia.. dia tiba-tiba..." Suara Fhya tersendat-sendat saking paniknya.
"Nona tunggu diluar dulu, saya akan berusaha semaksimal mungkin" jawab dokter.
"Dokter! detak jantungnya berhenti" teriak seorang perawat.
"Siapkan defibtillator" kata dokter.
Para perawat lekas mengambil alat kejut jantung tersebut dan memberikannya kepada dokter.
Beberapa saat kemudian...
"Dia kembali, detak jantungnya sudah kembali dok" ucap lega sang perawat.
Semua orang yang berada didalam ruangan tersebut menghela napas lega.
..Saat melihat Dokter telah keluar dari ruangan. Fhya langsung menghampirinya.
"Gimana dok? Valerie gak kenapa-kenapa kan?"
"Pasien sempat mengalami henti jantung, untung saja dia bisa kembali, dan kondisinya bahkan sudah mulai lebih stabil, mungkin tidak lama lagi akan sadar"
Fhya menghela napas lega setelah mendengarkan penjelasan sang dokter. Setelah dokter pergi, dia kembali masuk ke ruang rawat Valerie.
Dia berdiri disamping brankar sambil memperhatikan wajah pucat Valerie. "Vee gue tau lo kuat, cepat sadar ya?Gue nunggu lo, Always..."
"Gue balik dulu, besok gue pasti ke sini lagi. See you vee!"
...Ke-esokan harinya
Sepasang mata yang telah lama terpejam, kini perlahan terbuka. penglihatan yang awalnya buram mulai tampak jelas. tatapannya bergerak melihat sekeliling ruangan yang didominasi dengan warna putih.
Cklek!!!
Pintu ruangan terbuka dan menampak kan wanita paruh baya.
Dia adalah mbok inah, asisten rumah tangga keluarga Ernest yang ditugaskan untuk merawat putri sang majikan selama di rumah sakit.
Melihat nona muda-nya telah sadar mbok inah mempercepat langkahnya dan mendekati brankar. "Alhamdulillah! Nona muda sadar juga"
"A-aair"
Mendengar ucapan sang majikan mbok inah pun bergegas mengambilkan air dan membantu nona-nya untuk minum.
Setelah meminum airnya gadis itu kembali melirik sekitar dan kemudian memperhatikan mbok inah dengan wajah penuh tanya.
"Ibu siapa?"
"Non Valerie gak ingat mbok? Ini teh mbok inah, pembantu keluarga non" jawab mbok inah
Valerie menatap mbok Inah dengan raut bingung.
"Pembantu? Keluarga? Sejak kapan gue punya keluarga? apalgi pembantu anjir!!! Gue kan anak yatim, ini ibu salah orang apa gimanasih?" batin Agnes
"Maksud ibu apa yah? Saya nggak kenal sama ibu, mungkin ibu salah orang"
Mbok inah tertegun saat mendengar ucapan Valerie. Dia kemudian bergegas keluar untuk memanggil dokter.
Tak lama kemudian mbok inah kembali bersama dokter. "Ini dok, nona muda saya kayaknya lupa ingatan. Dia nggak ingat sama saya dok"
Valerie yang mendengar perkataan mbok Inah itupun semakin bingung dibuatnya.
"Nona bagaimana perasaan anda sekarang?" tanya dokter
"Saya merasa cukup baik dok" jawab Valerie
"Nona ingat siapa nama nona?"
Valerie yang mendengar pertanyaan dokter pun terdiam saat kepalanya tiba-tiba terasa sakit. Perlahan otaknya mulai diserang dengan ingatan-ingatan yang tidak dia ketahui.
Selang beberapa menit rasa sakit itu mulai hilang secara perlahan, Valerie pun terdiam mencerna apa yang baru saja dia alami.
Melihat keterdiaman sang pasien dokter pun berkata "Sepertinya nona muda mengalami amnesia akibat kecelakaan yang dialaminya sebulan yang lalu"
Mbok inah langsung tertegun mendengar perkataan sang dokter kemudian matanya melirik sang nona muda yang nampak melamun.
"Apakah ingatan nona muda saya dapat kembali dok?"
"Itu masih belum dapat saya pastikan bu, ingatannya bisa saja kembali dan bisa juga tidak akan kembali. Untuk sekarang sebaiknya jangan terlalu dipaksakan, kita lebih baik fokus pada pemulihan kesehatannya terlebih dahulu" terang dokter
"Ah iya, baik dok"
"Kalau begitu saya permisi dulu, sebaiknya nona muda banyak istrahat agar kesehatannya lebih cepat pulih"
"baik dok, terimah kasih"
Setelah dokter keluar, mbok inah pun duduk di samping brankar dan menatap Valerie yang masih terdiam seakan sedang memikirkan sesuatu.
"Non! Non kenapa?"
Valerie yang mendengar pertanyaan tersebut langsung mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah mbok inah.
"Mbok, Nama saya siapa?"
Mbok inah yang mendengar pertanyaan tersebut pun langsung menjawab "Rexanne Valerie Ernest. Itu nama nona muda"
Valerie yang mendengar jawaban itupun lantas mematung tertegun, Mencoba mencerna hal yang baru saja didengarnya. Setelah itu...
"Mbok tolong ambilin saya cermin"
Setelah mendapatkan cermin dari mbok inah, iapun langsung mengarahkannya kewajahnya.
"Astaga!! Cantik banget anjir!! Jadi gue beneran bertransmigrasi ketubuh ni cewek ? trus ingatan tadi itu milik tubuh yang gue tempatin ini?? Eh tunggu tadi katanya nama gue Rexanne valerie ernest yah , kok namanya kek tau yah,"
Setalah diam beberapa menit untuk berpikir, Mata Valerie tiba - tiba membola saking terkejutnya, akhirnya dia ingat dengan nama tersebut. Itu adalah nama salah satu karakter novel yang pernah diaa baca.
"MAMPUS!!! HUWAAAAA"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...