Part 3

86.6K 10K 778
                                    

***

(William's Mansion)

Didalam ruangan mewah terdapat 6 pemuda tampan yang sedang berbincang santai. Mereka adalah Davara Arghana William, Chandran Niscala Prameodya, Akhtar Othman Ernest, Altair Ocelfa Ernest, Hesyam Putra Adijaya, dan Halil Agrar Wijaya.

"Gimana keadaan Valerie? Gue denger, dia udah sadar yah?" tanya Chandran

"Gila koma ampe sebulan, parah!parah! parah!" timpal Hesyam heboh sendiri

"Lagian lo berdua sebagai kakak nggak punya perasaan banget, adeknya sakit kagak pernah ditengok." tambah Halil sambil menunjuk ke arah Akhtar dan Altair

"she is not my sister! lagian ngapain sih bahas dia" sinis akhtar

Mereka yang mendengar jawaban sinis Akhtar hanya diam, Altair hanya memainkan ponsel acuh sedangkan Dava hanya duduk menyimak seolah tak peduli pada pembahasan dengan topik sang tunangan tersebut.

"Gimanapun Valeria tetap adik kalian, mau seburuk apapun sikap dia. Gue bukannya mau ikut campur dalam masalah keluarga kalian, but i mean kalian adalah kakaknya. Harusnya kalian nengok dia kerumah sakit walau hanya sesekali, jangan sampai suatu saat Valerie udah berubah dan ninggalin kalian trus buat kalian nyesel dibelakang. Sebagai sahabat, gue cuman nggak mau kalian nyesel, jadi hargai selagi ada bro" nasihat Chandran

...

Dua Minggu kemudian

Sudah 2 minggu Agnes menjalani hidup sebagai Valerie. Dia juga sudah terbiasa dipanggil dengan nama Valerie. Selama dirumah sakit dia sudah banyak menyusun rencana dan bertekad tidak akan mengikuti alur asli novel.

"Aku Agnes Aliandra! Tumbuh dan besar tanpa kasih sayang adalah hal biasa bagiku. Peduli setan jika ayah, kakak, bahkan tunangan brengsek Valerie itu membenciku. Karena sekarang aku hidup dalam tubuh Valerie maka aku yang akan menentukan takdirku sendiri, aku akan hidup sesuka ku sebagai gadis cantik kaya raya yang memiliki akhir bahagia.

"SEMANGAT VALERIE ! AKU PASTI BISA!! Valerie yang haus kasih sayang telah MATI. Kini hanya ada Valerie yang akan hidup bahagia tanpa memedulikan orang yang tidak memedulikannya." Ucap Valerie penuh tekad

Setelah membulatkan tekadnya, Valerie mulai berkemas, karena hari ini dia sudah di izinkan pulang ke rumah oleh dokter.

Tak lama setelah itu Fhya masuk ke dalam ruangannya. "Udah beres semua?"

"Udah nih, tinggal cuss kita" Jawab Valerie bersemangat.

"Eh, tapi sebelum pulang, anterin gue ke salon dulu yah? gue mau cat sama ganti gaya rambut. Apaan nih rambut pink begini?! bikin gue sakit mata aja tiap lihat cermin." lanjutnya

"Oke deh! let's go beb!"  balas Fhya tak kalah semangatnya

Rambut Valerie yang dulu memang dia cat berwarna pink terang dan memakai poni, jadi dia berniat mengubah gaya rambutnya.

Setelah sampai disalah satu salon ternama, Valerie langsung menjelaskan gaya rambut yang dia inginkan. Dia menge-cat ulang rambutnya menjadi warna hitam dan sedikit di ombre keperakan kemudian menata ulang rambutnya.

Setelah hampir sejam menunggu akhirnya selesai juga.

"Gila sih! Lo makin cantik kalau kayak gini" puji Fhya kagum

"Iya dong! Pesona gue emang nggak bisa didustain" jawab valerie sombong sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

Setelah urusan rambut Valerie selesai. Keduanya bergegas untuk pulang ke rumah keluarga Ernest.

Choose A Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang