Part 43

30.5K 4.1K 430
                                    

***

Ditoilet sekolah...

Plak!

Tamparan kasar itu mendarat dengan mulus diatas pipi Naya.

"Gue udah peringatin lo jalang, jauh-jauh dari Dava. Bukannya menjauh lo malah buat alergi dia kambuh, setan lo emang!" umpat Fani yang tadi menampar pipi Naya.

"A-aku hiks gak sengaja, aku ga tau kalo Dava alergi udang" isak Naya menahan sakit dipipinya akibat tamparan tadi.

Mendengar pembelaan Naya, bukannya kasihan. Fani malah tambah emosi dan menjambak rambut Naya yang kini sedang dipegangi oleh kedua temannya agar tak bisa melawan.

"Akh! S-sakit hiks"

"Makanya gak usah keganjenan buatin Dava bekal segala. Lo pikir, lo siapa hem? Cewek udik miskin kayak lo bahkan gak pantes buat bawa sepatu Dava" hina Fani menjambak semakin keras rambut Naya.
"Naya, jangan main-main ama gue. Gue bahkan bisa buat lo di keluarin dari sekolah ini kalo gue mau. Jadi sebelum kesabaran gue habis, sebaiknya lo jauhin Dava, ngerti?" lanjutnya mengancam.

"I-iya hiks" jawab Naya

Setelah mendengar jawaban Naya, Fani dan teman-temanya pun melangkah keluar dari toilet. Ketika hendak melewati pintu mereka tidak sengaja berpapasan dengan Valerie yang melangkah masuk.

Fani dan teman-temannya terkejut, tapi setelah melihat ekspresi santai Valerie, mereka akhirnya berlalu tanpa berkata apa-apa.

Valerie melangkah masuk ke toilet dan melihat kondisi Naya yang cukup memprihatinkan. Pipi Naya lebam, rambutnya berantakan, dan seragamnya sudah kusut dimana-mana.

Valerie menatap gadis itu acuh kemudian sibuk menatap dirinya dicermin sambil mencuci tangannya.

"Dunia emang gak adil yah" ucap Naya tiba-tiba pada Valerie.

Valerie yang mendengarkan ucapan gadis disebelahnya itu hanya mengangkat alis bingung menatapnya.

"Kamu pasti seneng lihat aku kaya gini kan? Orang kaya seperti kalian memang selalu mandang rendah orang gak mampu kayak aku"

"Biasa aja tuh" jawab santai Valerie

"Kamu bisa dengan gampangnya ngomong kayak gitu karena kamu gak pernah ngerasain jadi aku, anak manja kayak kamu tau apa." kesal Naya melihat sikap santai Valerie.

Valerie yang melihat Naya mulai memunculkan sikap aslinya pun perlahan tersenyum sinis.

"Makanya jangan bandingin diri lo ama gue. Karena kita itu beda, beda segalanya. Lo tahu perbandingan langit dan bumi? Itulah kita berdua." sinis Valerie sambil memandang gadis disebelahnya itu.

Naya menggepalkan tangannya mendengar ucapan sombong dari Valerie itu.

"Jangan sombong Valerie! Dunia itu berputar, gak selamanya kamu berada diatas"

Valerie tertawa. "Aduhh gimana yah Naya? masalahnya, dunia gue itu datar gak bulat dan gak bisa berputar seperti kata lo tadi. Jadi simpen aja kata-kata itu buat diri lo sendiri." lanjut Valerie lalu menatap tajam ke arah Naya.

"Jangan terlalu percaya diri Valerie. Masa depan gak ada yang taukan?" Naya tak mau kalah.

"Masa depan emang gak ada yang tau, tapi gue bisa pastiin kalo gue bakalan selalu ada di atas lo dan satu langkah lebih maju daripada elo." tekan Valerie. "Dan lagi gue Rexanne Valerie Ernest! Bukanlah orang yang mudah diganggu. Lo bebas mainin drama murahan lo ke orang lain, gue gak peduli. Tapi kalo sampai elo berani nyentuh garis kesabaran gue, lo bakalan gue buat hancur sehancur hancurnya Naya." lanjut Valerie mengancam diakhiri dengan senyum jahat andalannya.

Naya tanpa sadar melangkah mundur ketika mendengar dan melihat senyum jahat Valerie. Tanpa bisa ia tahan tubuhnya gemetar ketakutan. Sedangkan Valerie sudah melangkah keluar meninggalkan toilet.

...

"Kebiasaan yah lo, kalo ketoilet lama banget" tegur Fhya

"Biasalah, gue gak sengaja lihat drama ditoilet tadi" ujar Valerie.

"Apaan?" kepo Fhya

"Fani dan gengnya bully si Naya"

"Mampus! Rasain"

"Penuh dosa banget lo, orang kesusahan lo ketawain"

"Khusus tuh cewek empati sesama manusia gue udah habis buat dia"

"Sebahagia elo aja lah"

"Btw, lo udah denger belum?" tanya Fhya.

"Denger apaan?"

"Kita bakalan study-tour kepuncak"

"Satu sekolah?"

"Gak lah, khusus angkatan kita doang"

"Kapan?"

"Minggu depan kalo gak salah"

"Nginep?"

"Iya, 2 hari 1 malam"

"Assiik dong" seru Valerie senang.

"Iya, nanti kita ke mall yah!
Beli barang - barang buat kita bawa nanti" ajak Fhya

"Okedeh" Valerie mengiyakan.

🎊🎊🎊

Sesuai perjanjian mereka saat di sekolah tadi. Valerie dan Fhya kini sudah berada di salah satu mall untuk berbelanja barang-barang apa saja yang akan mereka bawa untuk
study-tour nanti.

Setelah puas berbelanja, mereka memutuskan untuk mencari makan. Saat memasuki salah satu restoran yang berada didalam mall. Valerie tak sengaja melihat seseorang yang dikenalnya.

"Rafan!!!" panggil Valerie pada Pria yang berada didepannya. Fhya yang mendengar Valerie memanggil seseorang pun mengalihkan pandangannya ke arah tatapan Valerie.

Rafan yang sedang berdiri menunggu seseorang pun sontak menoleh ketika mendengar suara familiar memanggil namanya.

"Valerie" ucapnya pelan ketika melihat gadis yang memanggilnya itu. Ia berjalan mendekat ke arah Valerie.

"Ngapain disini?" tanya Rafan.

"Mau makan lah. Eh kenalin nih sahabat gue, namanya Fhya"

Rafan menoleh menatap Fhya kemudian mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Rafan"

"Fhya"

"Lo ama siapa ke sini?" tanya Valerie.

Rafan yang mendengar pertanyaan gadis itu, entah mengapa merasa gelisah. Ia takut jawabannya akan membuat Valerie salah paham padanya.

Sedangkan Valerie yang melihat tingkah Rafan yang seolah gugup pun mulai tersenyum jahil.

"Ciee Rapaan, kok gugup sih? Lo bareng cewek yah?"

"H-hah enggak kok, gue gak gugup. Gue bare--" ucapan Rafan terpotong.

"Rafan" panggil seorang gadis dari jauh sambil melangkah mendekat ke arah mereka.

Valerie dan Fhya yang mendengar suara gadis yang memanggil nama Rafan sontak menoleh. Mereka terkejut ketika melihat orang yang memanggil Rafan itu.

"Kamu kok disini sih, aku kan tadi bilang tunggu disana aja" ucap gadis yang tadi memanggil Rafan. Gadis itu belum menyadari kehadiran Valerie dan Fhya.

.
.
.

TBC

Choose A Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang