Part 24

57.3K 6.7K 548
                                    

***

Jantung Dava berdegup kencang. Dia penasaran dengan jawaban apa yang akan Valerie berikan.

Sebenarnya, akhir-akhir ini Dava selalu memikirkan Valerie. Dia juga selalu memperhatikan gadis itu dari jauh. Awalnya dia berpikir ini mungkin hanya rasa penasaran karena sikap Valerie yang tiba-tiba berubah.

Tapi sepertinya Dava salah, ini bukan rasa penasaran. Dia benar-benar sudah mulai tertarik dan menyukai gadis itu. Awalnya dia selalu menyangkal perasaanya ini, hingga saat dia melihat Valerie pingsan hari itu akhirnya membuatnya sadar bahwa gadis itu.

Valerie! Dava benar-benar telah menyukainya.

Dava merasa marah mendengar ucapan Chandran padanya ketika mereka berada diUks. Dia juga kesal pada Altair yang dengan gampangnya berkata bahwa dia tidak memiliki rasa pada Valerie. Rasanya dia ingin berteriak dan memberitahu semua orang bahwa ia memiliki rasa pada Valeria.

Namun, mendengar ucapan Akhtar tempo hari membuatnya tersadar, seolah ada batu besar yang menghantam dadanya. Karena apa yang Akhtar katakan benar.

Valerie sudah banyak terluka karenanya dan juga dia sendiri yang mendorong gadis itu pergi menjauh dari hidupnya. Tapi meskipun begitu, perasaan sukanya pada Valerie benar-benar nyata dan tulus, karena itu dia memutuskan untuk menjadi orang yang egois.

Dava sudah bertekad akan memperjuangkan perasaannya pada Valerie. Dia tidak peduli pandangan orang tentangnya. Meskipun harus disebut menjilat ludah sendri dia tak apa.

Bahkan walau Altair dan Akhtar menghalanginya, dia tak akan mundur.

Valerie, gadis itu, apapun yang terjadi akan menjadi miliknya.

Milik Davara Arghana William.

...

Disisi lain...

Valerie yang mendengar pertanyaan Arkan hanya tersenyum tipis kemudian menjawab. "Iya sih kayaknya"

"Belum pasti dong! Kan masih kayaknya" kata Arkan yang disambut tawa kecil Valerie.

Semua orang yang mendengar jawaban tak pasti Valerie hanya menghela napas, padahal mereka semua sudah sangat penasaran tapi Valerie malah memberikan jawaban yang kesannya tak jelas dan menggantung seperti itu.

"Aku mau nanya ke kakak, boleh?"

"Boleh, tanya apa?"

"Kakak pernah nggk sih? suka sama orang sampe bertahun-tahun? Perjuangin seseorang yang bahkan gak pernah anggap kita ada? dan nunggu seseorang yang selalu nganggep kita pengganggu?"

Arkan yang mendengar pertanyaan itu tertegun, apalagi saat melihat mata gadis itu.

Valerie seperti sedang membahas dirinya sendiri ketika mengeluarkan pertanyaan seperti itu.

Bahkan semua orang yang mendengar suara Valerie juga terdiam, mereka yakin Valerie pasti sedang membahas cinta bertepuk sebelah tangannya pada Dava selama ini.

Dava dan teman-temannya pun ikut tertegun mendengar pertanyaan Valerie itu.

"Aku nggk pernah sih, emangnya kamu pernah?" ucap Arkan pelan.

Choose A Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang