***
Dimeja makan kini sudah ada tiga pria dan seorang gadis yang sudah duduk dan menikmati makan malamnya masing-masing.
Sesuai perkataan Akhtar ketika pamit dari rumah Chandran tadi, bahwa hari ini ayah mereka telah kembali kerumah setelah selesai melakukan pekerjaannya diluar kota selama beberapa minggu ini.
Sepanjang makan malam berlangsung, Akhtar dan Altair sibuk mengambilkan makanan dan menaruhnya ke atas piring Valerie, menyuruhnya untuk makan yang banyak. Perlakuan keduanya pun tak luput dari tatapan sang ayah yang merasa terkejut melihat interaksi akrab ketiga anaknya. Sepertinya selama ia berada diluar kota, banyak hal yang sudah terjadi dan berubah. Jauh dilubuk hatinya, ia merasa senang dengan keakraban ketika anaknya itu. Sudah ia katakan bukan bahwa ia sangat menyesal telah mengabaikan dan menyakiti putri bungsunya itu selama ini.
Akhirnya putrinya bisa merasakan kasih sayang keluarga yang selama ini Valerie inginkan walaupun sudah sangat terlambat, tapi tak apa!Ia akan berusaha sebaik mungkin untuk menebus segalanya. Dan sekarang yang harus ia lakukan adalah meminta maaf dan memperbaiki hubungan keluarga mereka secepat mungkin.
"Ekhm! bagaimana kabar kalian?"
Sang ayah memulai percakapan"Baik Yah" jawab Akhtar dan Altaur bersamaan, sedangkan Valerie hanya diam. Valerie merasa bahwa ayahnya itu pasti hanya menanyakan kabar kedua abangnya bukan dirinya.
"Bagaiman dengan kamu Valerie?"
Valerie yang mendengar pertanyaan itu refleks menoleh dan menatap ayahnya. Ini bukan halusinasnya kan? Ayah Valerie benar-benar menanyakan kabarnya, dan tadi ia juga menyebut namanya! Wah ini benar-benar sesuatu yang bahkan tidak pernah ia harapkan akan terjadi secepat itu. Meskipun ia memang memiliki niat memperbaiki hubungannya dengan ayah Valerie itu, ia pikir itu masih butuh waktu lama. Tapi ia tak menyangka ayahnya itu akan memulai obrolan padanya.
Akhtar dan Altair yang melihat bahwa ayah mereka juga mulai peduli pada sang adik pun tersenyum. Mereka berharap kedepannya hubungan keluarga mereka bisa membaik dan lebih harmonis.
Setelah terdiam beberpa saat karena rasa terkejut dan tak percayanya, Valerie akhirnya menjawab pertanyaan sang Ayah.
"Valerie b-baik Yah"
"Syukurlah! Ayah membelikan beberapa oleh-oleh untuk kalian bertiga. Mbok inah sudah menaruhnya dikamar kalian masing-masing, semoga kalian suka." Ujar sang ayah sambil menatap masing-masing anaknya.
Mendengar itu, Valerie dan kedua abangnya lantas tersenyum senang. Valerie rasanya ingin melompat saking senangnya, ayahnya juga membelikan sesuatu untuknya bukankah ini artinya sang ayah juga mulai memedulikannya.
Karena terlalu senang Valerie bangkit dari kursinya dan langsung memeluk sang ayah.
"Makasih ayah! Valerie pasti suka apapun yang ayah kasih buat Valerie apalagi ini pertamakalinya bagi Valerie" senang Valerie memeluk sang ayah erat.
Ayah Valerie yang mendapatkan pelukan mendadak itu, tertegun ditempatnya. Ini pertama kalinya ia dipeluk putrinya, perasaan hangat perlahan terasa dalam hatinya. Ia bahagia tapi sedih disaat bersamaan ketika mendengar kata terkahir yang Valerie ucapkan.
"Sama-sama, Maafin ayah Valerie! Ayah janji mulai sekarang bakalan sering ngasih kamu hadiah. Kamu tinggal bilang pengen apa, ayah bakalan beliin apapun yang kamu mau." ucap Ayah Valerie membalas pelukan putrinya itu dengan mata berkaca-kaca.
"Em! Valerie udah maafin ayah dan lagi, Valerie gak mau apa-apa. Dengan ayah dan abang yang udah bisa menerima kehadiran Valerie, itu udah lebih dari cukup buat Valerie" ucap Valerie pelan dengan air mata yang perlahan jatuh.
Ayah Valerie yang mendengar ucapan tulus putrinya itu, semakin merasa sesak didadanya karena rasa bersalah dan penyesalan yang amat besar. Ia mengeratkan pelukan pada sang putri sambil terus menggumamkan kata maaf.
"Tuhan! Untuk pertama kalinya dalam dua kehidupannku aku merasakan kasih sayang dari keluarga yang sesungguhnya, meskipun tanpa bunda. Tapi dengan adanya ayah, Akhtar dan Altair itu sudah sangat lebih dari cukup. Tolong Tuhan! Berikan waktu sebanyak dan selama mungkin bagi aku, untuk bersama mereka!" doa tulus Valerie dalam hati.
Akhtar dan Altair yang melihat semua itupun tanpa sadar meneteskan air mata. Akhirnya, keluarga mereka bisa seperti keluarga lain yang harmonis dan saling menyayangi.
Disisi lain Ayah dan kedua kakak Valerie diam-diam berjanji dalam hati masing-masing bahwa mereka akan menebus semua kesalahan yang sudah mereka lakukan pada Valerie selama 16 tahun ini. Mereka akan berusaha membuat Valerie bahagia sepanjang hidupnya, masih banyak waktu untuk menebus semuanya, pikir mereka.
Tapi, manusia hanya bisa berencana dan hanya Tuhan lah yang tau apa yang akan terjadi kedepannya...
...
Valerie melangkah masuk kedalam kelas dengan senyum yang sudah merekah semenjak ia bangun tadi pagi. Gadis itu benar-benar merasa bahagia karena hubungannya dan keluarganya sudah membaik.
"Cerah amat tuh muka" tegur Fhya melihat wajah bahagia sang sahabat
"Iya dong! Orang cantik kek gue emang selalu cerah, silau, berkilau"
Fhya hanya bisa mencibir kesal mendengar jawaban sombong Valerie itu. "Eh btw, si Chandran belum masuk hari ini?"
"He'em, dia masih agak kurang sehat"
Jawab Valerie.
"Oh gituh, bagus deh! Emang sebaiknya dia istrahat dulu beberapa hari buat menata hatinya yang baru aja ditinggal kedua orang tuanya" kata Fhya sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Iya bener kata lo" Valerie mengiyakan.
Brak!!!
Pintu kelas terbuka dengan kasar membuat semua orang yang berada didalam kelas menoleh terkejut kearah pria yang baru saja membuka pintu itu.
...
____________________________________
Salam dari Valerie!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...