***
Dava terus saja memandangi Valerie yang kini masih memejamkan matanya.
"Gue emang orang bodoh Valerie. Gue udah berkali-kali mengikrarkan diri untu berhenti, tapi setiap lihat lo, perasaan gue malah semakin dalam" batin Dava.
Ketika mendapati Valerie yang tak sadarkan diri tadi, ia berniat membawanya kerumah sakit. Tetapi Valerie tiba-tiba tersadar dan mengatakan bahwa tidak ingin ke rumah sakit. Gadis itu hanya memintanya mencari tempat sepi untuk memarkirkan mobil dan tertidur sebentar, sampai sekarang.
Awalnya Dava menolak dan kekeh ingin membawanya kerumah sakit karna khawatir, tapi setelah melihat wajah memohon Valerie, ia akhirnya luluh dan mengikuti permintaan gadis itu. Jadilah sekarang Dava hanya terus duduk diam disebelah Valerie sambil terus menatap wajah tenang gadis itu.
"Dava!" panggil Valerie tiba-tiba dengan mata yang masih terpejam.
"Hm?"
"Makasih udah datang"
"Valerie lebih baik kita ke rumah sakit, gue khawatir elo kenapa-kenapa"
"I'm okay! Ayo pulang sekarang" Valerie membuka matanya dan menoleh menatap Dava.
Dava hanya bisa menghela napas pasrah mendengar jawaban gadis itu. Ia menghidupkan mesin mobil, lalu melajukannya pulang ke rumah Valerie.
___________
Ke-esokan harinya disekolah..
Valerie berjalan menyusuri koridor sekolah untuk kembali ke kelasnya sehabis dari toilet. Langkahnya terhenti ketika Naya tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Gimana rasanya ditinggalin Valerie?" Tanya Naya dengan senyum sok manisnya.
Valerie mengangkat alis menatap Naya.
"B-aja tuh" santai Valerie.
"Naya lo pikir hal kayak gitu bisa buat gue sedih? Cih, gak penting banget"lanjutya remeh.
Naya mengerutkan wajah kesal ketika mendengar ucapan remeh Valerie. Saat hendak membalas ucapan gadis itu, ia melihat Dava dkk dari jauh yang berjalan ke arah mereka. Naya tiba-tiba menjatuhkan dirinya sendiri ke lantai.
Valerie yang melihat perbuatan gadis itu mengerutkan kening bingung.
"Valerie aku salah apa ke kamu? Kenapa kamu dorong aku?" ujar Naya ketika melihat Dava dkk semakin mendekat dan telah menatap ke arah mereka.
"Kenapa nih?" tanya Hesyam yang membuat Valerie refleks menoleh kebelakang dan melihat mereka.
Valerie akhirnya mengerti kenapa si ppb ini tiba-tiba menjatuhkan dirinya sendiri, mau caper teryata.
"Aku juga gak tau, Valerie tiba-tiba aja ngedorong aku, padahal aku cuman nyapa dia" ujar Naya lemah dengan mata berkaca-kaca membuat semua orang memandang ke arah Valerie.
"Beneran?" tanya Halil yang hanya Valerie tanggapi dengan mengangkat bahu.
"Makanya jangan ngalangin jalan adek gue, awas lo gue mau lewat ck" ujar Akhtar pedas lalu menarik lembut tangan Valerie pergi dari sana.
Altair mengikuti mereka dari belakang dan dengan sengaja menginjak tangan Naya ketika melewatinya. Ia membenci semua orang yang berbicara buruk tentang adiknya baik itu benar ataupun tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...