***
"Valerie" Panggil Chandran.
"Ngapain di luar? Kok gak istirahat"
"Nyari udara seger Chand, enak banget tau disini" ujar Valerie lalu mendudukan dirinya diatas rerumputan.
Chandran mendekat ke Valerie dan ikut mendudukan diri disebelah gadis itu.
"Lo kenapa keluar?" Valerie menoleh pada Chandran.
"Sama kayak elo, nyari udara seger" balas Chandran yang ditanggapi anggukan oleh Valerie.
"Valerie"
"Hm?"
"Gue mau cerita, lo mau dengerin?" Valerie menganggukkan kepalangnya.
"Gue sebenernya lagi suka sama cewek" Ucap Chandran yang membuat Valerie refleks menoleh padanya.
"Serius lo?"
"Iya, gue serius"
"Terus?terus?"
"Tapi ceweknya gak tau, gue belum ngomong ke dia"
"Kok gitu sih? Harusnya lo ngomong dong, nyatain perasaan lo, jangan dipendem aja"
"Gue takut" Chandran menatap dalam ke arah Valerie.
"Kok takut?" bingung Valerie.
"Gue takut bakalan di tolak, dan buat hubungan gue jadi canggung ama dia nanti. Gue gak percaya diri Valerie"
"Dih mana mungkin lo di tolak, jangan pesimis gitu dong. Lo ganteng, baik, penyabar, kaya, pinter, idaman lah pokoknya. Cewek bodoh mana yang nolak cowok sesempurna elo" celoteh Valerie yang membuat Chandran tersenyum tipis.
"Menurut lo kayak gitu?" tanya Chandran yang dibalas anggukan semangat oleh Valerie.
"Kalau ceweknya elo?" lanjutnya bertanya membuat Valerie tertegun seketika."Jangan gue, Chandran!----gue harap cewek yang lo maksud bukan gue" gumam Valerie yang membuat Chandran menatapnya sendu.
"Kenapa?"
"Kalo sampe ceweknya beneran gue, itu akan berakhir sakit buat elo, dan gue gak mau ngeliat lo sakit." ucap Valerie membalas tatapan Chandran. Gadis itu tiba-tiba merasa bahwa gadis yang disukai Chandran adalah dirinya.
"Bukan gue kan? Pasti bukan gue, iyakan Chand?" Valerie menatap Chandran dengan sorot mata berharap bahwa gadis itu bukan dia.
Chandran membalas tatapan Valerie sebelum kemudian menghelas napas kasar dan membuang pandangan kedepan.
"It's you Valerie, cewek yang gue maksud emang elo" lirih Chandran.
Mendengar gumaman lirih Chandran membuat tubuh Valerie menegang seketika. Gadis itu terkejut, ia tak menyangka jika orang yang Chandran maksud adalah dirinya.
"Chand g-gu--"
"Valerie, apa gue bener-bener gak punya kesempatan? Sedikitpun?"
Chandran kembali menatap ke arah Valerie, dengan sorot mata penuh harap membuat gadis itu terdiam sebentar kemudian menjawab.
"I don't know! Gue cuman gak mau ngasih harapan yang gak pasti ke orang baik kayak elo. Chandran gue bener-bener gak mau lihat lo terluka terlebih jika yang menjadi penyebab luka itu adalah gue. Lo pantes dapetin yang lebih baik daripada gue, lo adalah salah satu orang yang gue sayang, gue udah nganggep lo kayak abang gue sendiri. I'am so sorry Chand!" ujar Valerie menatap Chandran dengan sorot mata menyesal.
"Chandran lo bener-bener cowok yang baik, sangat! Andai sebuah perasaan bisa di atur, gue bakalan ngarahin perasaan gue ini buat bales perasaan suka lo itu. Tapi, gue gak bisa Chand! Gue bahkan mulai benci ama diri gue sendiri yang nolak cowok sebaik elo. Ternyata cewek bodoh yang gue maksud tadi adalah diri gue sendiri ck!" lanjut gadis itu sambil terkekeh miris dengan mata memerah, sungguh dia tak pernah menyangka bahwa Chandran menaruh rasa padanya. Dan dirinya lebih tidak menyangka akan menolak pria sebaik Chandran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...