Part 27

56.6K 6.6K 358
                                    

***

Rafan menyodorkan dua pasang sepatu pada Valerie."Merah atau biru?"


"ijo aja!" Jawab Valerie dengan asal.

"Ijo kagak ada diwarna pilihan yang gue tanyain beb"

"Ya udah sih Fan, beli dua-duanya aja. Kalau bisa dua kenapa harus satu!"

"Okedeh!" Balas Rafan kemudian menoleh pada pegawai toko itu untuk memberitahunya kalau ia mau kedua sepatu itu. "Mbak saya ambil dua-duanya, sepatunya dikirim aja yah mbak"

"Baik mas"

Setelah menyelesaikan pembayarannya Rafan menarik tangan Valerie keluar dari toko sepatu itu.

"Kemana lagi nih kita?" tanya Valerie

"Lo maunya kemana?"

"Beli makan dong, laper nih gue"

"Ya udah ayo"

"Lo yang traktir ya?" Valerie cengengesan sambil menatap Rafan.

"Iya" jawab Rafan singkat lalu keduanya melangkah mencari restoran untuk makan.

Sesampainya direstoran korea pilihan Valerie. Mereka langsung memesan dan menunggu beberapa saat sebelum makanannya datang.

"Rafan habis ini beli es krim yah" pinta Valerie.

"Iya, Tapi makan yang ini dulu" Rafan mengiyakan dan menyuruh Valerie untuk memakan pesanannya yang sudah datang.

Tak lama kemudian...

"Udah abis nih, sana pesenin es krim. Rasa coklat yah Fan!"

"Iya nyonya" sindir Rafan membuat Valerie tertawa.

Rafan beranjak dari kursinya melangkah pergi untuk memesankan es krim sesuai permintaan Valerie.

"Nih, abisin! Terus gue anterin pulang. Udah malem soalnya"

"Okedeh!" Valerie menerima es krim yang diberikan Rafan dan mulai memakannya.

Rafan terus menatap Valerie sambil sesekali tersenyum ketika melihat ekspresi senang yang Valerie tunjukkan sambil memakan es krimnya. Dia senang bisa menghabiskan waktu bersama gadis itu.

"Gue tau kalo gue cantik, tapi natapnya jangan sampe gak kedip juga kali" pede Valerie menegur Rafan yang sedari tadi menatapnya.

"Iya, iya yang cantik! Udah selesai kan? Yuk balik!"

"Ayook!"

Mereka berdua berjalan keluar restoran dan menuju area parkir untuk mengambil motor Rafan.

Saat sudah dekat dengan motor Rafan, Valerie tiba-tiba kembali merasakan sakit pada kepalanya sehingga membuatnya berhenti melangkah, dan memegang kepalanya dengan kedua tangannya. Kepalanya sangat sakit, telingannya berdengung, pandangannya berputar, dia merasa seolah bisa jatuh kapan saja.

Rafan menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang ketika merasakan bahwa Valerie tidak mengikutinya. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat Valerie sudah terduduk dilantai sambil memegangi kepalanya.

"Valerie! Lo kenapa?" Cemas Rafan sambil memegang kedua bahu Valerie.

"G-gue, ke-kepala gue s-sakit banget" Valerie terbata-bata menahan sakit

"Kita kerumah sakit sekarang, ayo gue gendong" Rafan panik

"No! I'm okay. Gue nggak mau ke rumah sakit" tolak Valerie lemah

"Lo nggak okay Valerie! Lo nggak sadar muka lo udah pucet banget"

"Nggk papa, gue udah biasa kayak gini. Tunggu sebentar aja, bentar lagi juga sakitnya ilang. please Rafan" mohon Valerie membuat Rafan menghela napas pasrah sambil terus menatap gadis itu.

Choose A Way Of Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang