***
"Dava ini temen-temen kamu udah pada dat---" ucapan mama Dava terhenti ketika melihat pemandangan dihadapannya.
"Kenapa tan---ANJIR!!" seru Fhya kaget, membuat Chandran dan yang lain menatapnya bingung kemudian buru-buru melangkah masuk kedalam ruangan.
Mereka semua memandang cengo ke arah brankar. Disana Dava dan Valerie tidur dengan posisi berpelukan, BERPELUKAN!
Halil beberapa kali mengucek matanya "Ini beneran?"
"Ke-uwuan macam apa ini?" timpal Halil.
Sementara Fhya langsung menoleh ke arah Chandran yang berada disebelahnya dan menggenggam tangannya.
Chandran menoleh menatap Fhya kemudian tersenyum "It's okay"
Akhtar dan Altair berjalan mendekat hendak membangunkan kedua orang itu tapi langkah mereka terhenti ketika Dava tiba-tiba membuka mata dan menatap ke arah mereka.
Dava melihat mama dan teman-temannya kemudian menunduk menatap Valerie yang masih tertidur dalam pelukannya.
"Kenapa?" tanya Dava dengan suara pelan karena tak ingin membangunkan Valerie.
"Kenapa? Lo masih bisa nanya kenapa?" Halil memandang gemas ke arah Dava. Iya gemas! Gemas ingin menabok pria itu.
"Kalian ngapain anjir?" timpal Hesyam.
"Tidur"
"Gue juga tau kalo kalian itu tidur. Maksud gue ngapain tidur bareng sambil pelukan kayak penganten baru ogeb?" kesal Hesyam.
"Anjir!! Si Dava menang banyak nih" tambah Halil.
"Dava kamu bener-bener yah! anak gadis orang main peluk-peluk aja" dumel sang Mama.
Dava memandang jengah ke arah mama dan teman-temannya. "Dava gak ngapa-ngapain mah, cuman tidur aja"
"Eugh" lenguhan Valerie terdengar, membuat Dava lantas menatapnya kemudian menepuk pelan punggungnya agar tidak terbangun.
"Valerie, bangun dek" Akhtar mendekat hendak memegang bahu Valerie tapi tangannya ditahan oleh Dava.
"Apaan lo bangsat? Lepasin adek gue. Enak aja main peluk-peluk sembarangan!" kesal Altair.
Dava memutar mata kesal mendengar Altair "Jangan dibangunin, Valerie tidurnya belum lama"
"Terus mau sampe kapan lo meluk adek gue kayak gitu hah?" dengus Akhtar.
"Emang nih si Dava, modus mulu!" kompor Halil.
Melihat kedua abang Valerie yang wajahnya sudah sangat kesal, membuat Mama Dava tidak enak dan mendekat ke arah brankar Dava.
"Valerie, bangun sayang!" Mama Dava maju dan membangunkan Valerie dengan lembut tanpa memedulikan tatapan kesal sang putra.
Valerie yang mendengar suara dan merasakan goncangan pelan dibahunya, perlahan membuka mata.
Gadis itu menyipitkan mata karena merasa silau, dan perlahan mengucek matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...