Part 14

74.9K 7.8K 126
                                    

***

Sesampainya disekolah mereka berdua langsung menjadi sorot perhatian.

Pemandangan langka!

Pikir semua murid sekolah yang melihat kedua remaja itu datang bersama, apalagi dengan Valerie yang memeluk pinggang Dava.

Apa-apaan ini?

Bukankah Valerie sudah berhenti menyukai Dava, lalu kenapa mereka berangkat bersama. Mereka semua mulai berbisik menerka-nerka apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Dava memarkirkan motor kemudian mengulurkan tangan membantu Valerie turun dari motornya. Setelah itu membuka helmnya dan menatap kearah Valerie yang masih sibuk membuka helmnya sendiri.

Sedangkan Valerie mulai menggerutu karena merasa kesulitan membuka kaitan helm yang dipakainya.

Dava yang sudah mulai bosan melihat Valerie berkutat dengan helm tersebut, menarik pinggang Valerie mendekat dan membantunya membuka pengait helm tersebut.

Valerie yang mendapat perlakuan seperti itu sontak mematung terkejut dan membiarkan Dava yang membuka helmnya. Tanpa menyadari jika interaksi ke-duanya kini menjadi perhatian semua orang yang berada di sana.

"Buka helm aja gak becus"

Valerie yang mendengar perkataan Dava sontak berdecak kesal sambil merapikan rambutnya setelah helm terbuka.

Keduanya belum sadar bahwa jarak mereka masih sangat dekat, apa lagi dengan posisi Dava yang menyender ke motornya. Membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bermesraan.

"Woy! Pagi-pagi udah mojok aja" teriak Halil sambil melangkah mendekat di ikuti Chandran, Hesyam, Akhtar dan Altair.

Valerie yang mendengar teriakan Halil sontak melangkah mundur menjaga jarak dengan Dava. Hal itu membuat Dava berdecak, dia tiba-tiba merasa kesal dengan kehadiran teman-temannya.

"Dih jangan suka fitnah yah, gue gak mojok" bantah Valerie

"Lo berdua berangkat bareng?" tanya Hesyam

"Iya" balas Valerie singkat kemudian hendak melangkah pergi menuju kelas.

Tapi belum ada dua langkah Dava lagi-lagi menahan tangannya.

"Apa lagi sih?"

"Lo nanti pulang bareng gue, kita harus langsung ke butik buat siap-siap untuk acara dinner nanti malam" jelas Dava

"Iya! udah kan? Lepasin tangan gue, gue mau ke kelas" ujar Valerie yang membuat Dava melepaskan tangannya.

"Bareng gue aja, gue juga mau ke kelas" ucap Chandran sambil menatap tajam pada Dava.

Melihat tatapan Chandran, membuat Dava mengangkat satu alisnya seolah menantang.

"Yaudah ayok"

Chandran dan Valerie berjalan bersama menuju kelas, meninggalkan Dava dan yang lainnya.

"Kok lo bisa bareng Valerie sih?" kepo Hesyam

"Lo baikan ama dia? Kalian nggak jadi batalin pertunangan ?" timpal Halil

Dava yang mendapat pertanyaan dari kedua orang itu, hanya menatap mereka sebentar kemudian berjalan menuju kelasnya tanpa menghiraukan teman-temannya.

"Dava kampret! Gue nanya woi" Kesal Hesyam, menyusul Dava bersama yang lain.

Mereka benar-benar penasaran tentang Dava dan Valerie yang berangkat bersama. Apalagi sepanjang jalan mereka mendengar bisikan-bisikan tentang kejadian diparkiran sebelum mereka datang, mengenai adegan romantis Dava yang membukakan helm Valerie.

Choose A Way Of Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang