***
Valerie dan Fhya kini sedang berada di kantin, dan keduanya duduk bersama dengan Dava dan yang lainnya.
"Permisi, boleh gabung gak? Soalnya Meja yang lain udah penuh semua"
Valerie dan yang lainnya menoleh ke asal suara. Ternyata yang bertanya adalah Naya dan seorang gadis yang dia tidak tahu namanya.
Dia mengedarkan pandangan ke sekitar dan melihat semua meja memang sudah penuh kecuali meja mereka.
Valerie mengangguk. "Duduk aja"
Naya dan Dina yang mendengar persetujuan Valerie langsung duduk pada kuris kosong. Sedangkan Fhya dan Dava dkk hanya diam tak peduli pada kedua gadis yang baru duduk itu.
"Hai, nama kamu Valerie kan?" sapa Naya sok akrab
Valerie hanya menoleh sekilas dan mengangguk singkat, tanpa niatan menanggapi Naya lebih lanjut.
Melihat respon singkat Valerie,
membuat Naya menggepalkan tangan menahan kesal."Eh kalian tau gak?" Fhya membuka suara
"Apaan?" tanya Halil
"Tim basket sekolah kita bakal adain pertandingan persahabatan sama anak sekolah Star"
"Emang iya Dav?" tanya Hesyam pada Dava.
Dava, Chandran dan Akhtar memang anak ekskul basket sedangkan Halil, Hesyam dan Altair masuk ekskul Futsal.
Dava mengangguk. "Hm"
"Asik! Banyak cogan dong nanti" sahut Valerie semangat.
"Bukannya Valerie tunangan Dava yah?" Sahut Naya dengan polos.
Mereka semua yang mendengar itu lantas menatapnya dengan pandangan seperti err tidak suka?
Valerie berdecak dan menatap Naya. "Kata siapa?"
"E-eh aku salah ngomong yah? Maaf maaf Valerie" Gagap Naya sambil memasang wajah ketakutan seolah-olah Valerie menindasnya, padahal Valerie hanya bertanya dengan nada biasa.
Valerie menyerngit bingung melihat reaksi Naya yang berlebihan seolah mencari perhatian untuk dibela dengan memasang wajah seperti itu.
Gadis didepannya ini benar-benar polos atau hanya sok polos sih?!
Fhya memutar mata malas."Lo murid pindahan yang beasiswa itu kan?"
"I-iya"
"Belajar yang bener kalo gak mau didepak dari sekolah! gak usah ngegosipin orang. Lagian ngapain sih ikut-ikutan nyahut?! kayak kita ngajak lo ngobrol aja" tegur Fhya sinis.
Sementara yang lain hanya diam memperhatikan, mereka juga agak tidak suka dengan Naya yang asal ceplos sok akrab pada mereka.
Apalagi Naya dengan sengaja membahas masalah pertunangan Dava dan Valerie.
"M-maaf aku gak ada maksud" ucap Naya sambil menunduk menyembunyikan emosinya setelah mendengar ucapan Fhya.
Sahabat Valerie ini, benar-benar jago membuat orang mati kutu dengan ucapannya.
"Udahlah, gak usah diperpanjang. Yuk balik ke kelas" Valerie kemudian berdiri mengajak Fhya untuk kembali ke kelas karena mereka sudah selesai dengan makanannya.
Valerie tidak peduli, apakah Naya polos atau pura-pura polos. Selama Naya tidak mengganggu hidupnya, dia pun tak akan mencari masalah padanya.
Tapi jika gadis itu berani mengusiknya, Valerie tidak akan segan-segan membuatnya menyesal karena pernah mengenal dirinya.
Melihat kepergian Valerie dan Fhya membuat Dava dkk semakin menatap tak suka pada Naya. Mereka pun ikut beranjak pergi dari kantin.
"Gue salah yah Din?" Naya menatap Dina dengan wajah sedih.
"Lagian lo ngapain sih pake ngomong kayak gitu? itukan privasi mereka. Lain kali jangan kayak gitu yah" tegur Dina
Naya semakin menggepalkan tangan menahan amarahnya. Kenapa selalu dia yang salah? kenapa semua orang selalu membela Valerie?
Dia benar-benar semakin membenci Valerie. Gadis manja seperti itu mengapa harus memiliki kehidupan yang begitu sempurna?
Dunia sangat tidak adil...
...
Valerie menatap kesal pada pria didepannya itu. "Ngapain sih disini?"
"Ketemu lo lah" jawab Rafan.
Pria itu tiba-tiba saja sudah ada didepan rumah saat Valerie itu baru saja tiba sepulang dari sekolah.
Hari ini Valerie memang pulang sendiri karena kedua abangnya masih ada latihan ekskul disekolah.
"Tau rumah gue dari mana lo?"
"Gak penting! lebih baik sekarang lo masuk terus siap-siap buat temenin gue ke mall"
"Dih siapa lo? Nyuruh-nyuruh gue. Lagian kayak gue mau aja pergi bareng lo"
"Buruan Valerie!"
"I will say no....say no...kamu kamu lelaki BUAYA DARAT!!!" jawab Valerie menyanyi sambil menunjuk kearah Rafan.
Rafan yang melihat tingkah gadis itu hanya memutar bola mata malas.
Beginilah jadinya jika jatuh hati pada gadis korban tik-tok seperti Valerie.
"Kalau lo gak mau, gue bakalan datangin abang lo terus bilang kalo kita berdua pacaran" ancam Rafan.
Rafan memang sudah tahu kalau abang Valerie itu sangat posesif pada gadis ini.
Valerie yang mendengar ancaman pria itu lantas berdecak kesal. Dia sebenarnya sangat malas berurusan dengan pria didepannya ini tapi dia lebih malas lagi kalau harus menghadapi introgasi dari kedua abangnya jika Rafan benar-benar mengaku pacaran dengannya pada kedua abangnya itu.
"Ganteng doang, sukanya maksa orang! Ya udah tunggu, gue ganti baju dulu" jawab Valerie kemudian
masuk ke rumah untuk ganti baju dan siap-siap.
Rafan yang mendapat persetujuan gadis itu langsung tersenyum penuh Kemenangan sambil duduk diatas motornya menunggu Valerie bersiap-siap.
Sekitar 30 menit kemudian Valerie keluar dan menghampiri Rafan..
"Ayo buruan! Keburu sore nih"
"Ya udah, naik!" suruh Rafan.
Valerie langsung memakai helm pemberian Rafan dan naik ke atas motor dan Rafan pun mulai menjalankan motornya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...