Part 39

34.3K 4.5K 213
                                    

***

"Ekhm! Timpang banget nih pemandangan" celutuk Hesyam

"Iya nih, ada pelangi..." Tatapan Halil bergerak dari Chandra "....di awan mendung" lanjutnya beralih menatap Chandran, kemudian tertawa lepas bersama Hesyam.

Hari minggu ini Dava dkk memang sedang berkumpul dirumah Dava sepertia biasanya.

"Ciee Dava yang abis malam mingguan!" goda Halil

"Ciee Chandran yang tadi malam makan hati!" ejek Hesyam

Lanjut keduanya lalu kembali tertawa bersama tanpa peduli dengan tatapan laser yang Chandran lemparkan.

"Udah deh lo berdua gak usah kompor" ujar Altair

"Bacot emang!" tambah Akhtar

"Lo berdua mah gak bisa diajak becanda ck" kesal Hesyam

"Iya nih, serius mulu lo berdua" tambah Halil

Dava dan Chandran masih tetap diam, satunya dalam suasana hati yang baik sedangkan yang lain dalam suasana hati yang suram.

"Eh btw, yang suka ama Valerie kayaknya bukan cuman lo berdua deh" ujar Hesyam membuat semua orang menatapnya.

"Eh iya njirr! Gue baru ingat, si kapten basket star kan?" heboh Halil

"Yoi! Pesona adek lo emang gak ada lawan,ck" ucap Hesyam ke arah Akhtar dan Altair.

"Gue jadi penasaran ama siapa yang bakalan menangin hati Valerie nanti" ujar Halil menatap teman-temannya yang lain.

"Ingat yah! Siapun yang Valerie pilih nanti, lo berdua gak boleh berantem" peringat Hesyam kepada Dava dan Chandran.

"Gue setuju! gimanapun akhirnya nanti, gue harap lo berdua tetap jadi sahabat." setuju Altair

"setuju" timpal Halil yang di ikuti anggukan kepala oleh Akhtar.

"Gue ngerti, kalian gak usah khawatir" ucap Chandran.

"Gue juga" tambah Dava.
...

Disisi lain, Valerie baru saja selesai mandi dan memakai pakainnya. Karena kecapean dari pasar malam tadi malam, ia langsung tertidur dan baru bangun ketika matahari sudah berada diatas kepala.

Melangkah ke arah nakas tempat tidur untuk mengambil ponselnya.

"Eh anjirr! Ini kenapa banyak yang nge-tag ig gue" ujar Valerie sambil melihat  ponselnya. "KAMPREETT!" teriaknya ketika melihat postingan Dava. "Dapaahh!!! emang bener-bener yah tuh cowok, main foto-foto orang aja ck! Untung gue masih kelihatan cantik disini ck" lanjutnya mendumel, hingga kemudian ada panggilan masuk dari Fhya.

"Hal---"

"Valleeerriiieee" teriak Fhya

Valerie sontak menjauhkan ponsel dari telinganya, teriakan Fhya memang luar binasa sekali, dia bahkan belum sempat menyelesaikan kata 'Halo' dan gadis itu sudah ngegass duluan ck.

"Biasa aja juminten! Lo mau pecahin gendang telinga gue hah?" kesal Valerie

"Hilih bicit! Oh jadi gituh permainan anda. Diam-diam ngehanyutin yah lo cih" sindir Fhya

"Apaan sih anjirr? Gue kagak paham, to the point aja kampret, gak usah main sindir"

"Ini si Dava kok bisa post foto elo sih? Lo baikan apa gimana nyet? Katanya mau Move-on!"

"Ya mana gue tau, akun! Akun dia. Lagian gue gak ada apa-apa kok ama dia"

"Terus kok dia bisa punya foto candid elo sih? Semalem lo bareng dia yah?"

"Iya bareng, gue abis dari pasar malem ama dia"

"Tapi benerkan lo gak baikan ama dia tanpa sepengetahuan gue? Awas aja lo yah"

"Enggak kok, lagian gue gak mungkin rahasian apapun ama elo beb"

"Yaudah iya, gue percaya. Udah dulu yah beb! Gue mau mandi dulu "

"Oke, bye!" Valerie mengakhiri panggilan telponnya dengan Fhya.

Tok!tok!

Mendengar suara ketukan pintu, Valerie melangkan mendekat kemudian membuka pintu kamarnya.

"Kenapa mbok?" tanya Valerie pada Mbok inah yang mengetuk pintunya.

"Itu non, dibawah ada temen non"

"Hah? Siapa?"

"Cowok non, ganteng deh pokoknya! Mbok gak tau namanya."

"Yaudah mbok duluan aja kebawah, Valerie mau nyisir dulu ntar nyusul"

"Baik non" ucap mbok inah kemudian melangkah pergi.

Valerie kembali masuk kedalam kamarnya untuk menyisir rambut, kemudian melangkah keluar dan menuruni tangga.

"Rafan!" panggil Valerie pada pria yang kini sedang duduk disofa ruang tamu. "Kok kesini?" lanjutya mendekat dan duduk diseberang sofa lainnya.

"Kangen" kata Rafan pada Valerie sambil tersenyum tengil seperti biasanya membuat Valerie yang melihatnya memutar mata jengah.

"Gue serius ih"

"Lo mau gue seriusin? Ntar yah, tunggu tamat sekolah dulu" balas Rafan tidak jelas membuat Valerie melemparnya dengan bantal sofa karena kesal.

Tawa lepas Rafan terdengar memenuhi ruangan ketika melihat ekspresi kesal Valerie yang menurutnya sangat imut itu.

"Jalan yuk?" ajak Rafan setelah puas tertawa.

"Gak deh, gue capek"

"ck, capek gegara jalan ama cowok lain kan?" kesal Rafan.

"Nah! Itu tau" Santai Valerie yang membuat Rafan berdecak kesal.

"Selingkuh mulu lo" tuding Rafan

"Selingkuh matamu! Gue itu masih single bebas bas bas bebas yah ! Enak aja lo" bantah Valerie

"Iya, bentar lagi kan jadi cewek gue" balas Rafan tak mau kalah.

"Iyain aja biar cepet"

"Ayolah jalan!"

"Males ih! Gue capek Rapaaann" balas Valerie sambil memplesetkan panggilan nama Rafan.

"Kalo ama si brengsek Dava aja, mau lo ck" kesal Rafan

"Yah kemarin kan gue rebahan seharian gak capek, jadi malemnya bisa jalan deh. Kalo sekarang kan beda" kekeh Valerie

"Gue traktir es krim sepuasnya deh!" ucap Rafan sontak membuat Valerie menatapnya dengan berbinar.

Valerie berdiri dari duduknya dan berkata. "Yaudeh kalo lo maksa, AYOK!!" semangat Valerie setelah mendengar tawaran Rafan.

Melihat reaksi semangat Valerie setelah mendengar kata 'es krim', Rafan menarik sudut bibirnya kemudian berucap.

"Gak maksa juga sih sebenernya, kalo lo beneran capek lain kali aja deh" ucap Rafan jahil.

"Gak kok, gua bisa kok! Lagian lo udah jauh-jauh kesini, gak tega gue nolaknya. AYOK RAPANN!!" Valerie ngegas lalu menarik lengan pria itu.

"Sabar beb! Lo gak ganti baju dulu"

"Gau usah, gue mau pake apapun juga tetep cantik" balas Valerie sambil terus menarik tangan Rafan melangkah ke arah pintu keluar. Gadis itu sudah tidak sabar membeli berbagai macam es krim, mumpung Rafan mau mentraktirnya, kesempatan emas seperti tidak boleh ia lewatkan.

"MBOK VALERIE KELUAR BARENG TEMEN YAH!!" teriak Valerie sebelum keluar rumah dan berlalu pergi bersama Rafan.


TBC

Choose A Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang