Part 50

30.3K 4K 269
                                    

***

"Chat ama sapa sih?" Tanya Valerie Fhya memang sudah berada dirumahnya sejak tadi untuk menemaninya karena kedua abangnya sedang main dirumah Dava.

"Chandran" jawab Fhya.

"Asssikkk yang lagi pdkt, setuju banget gue kalo lo ama dia"

"Bacot lo!, dia nya masih suka ama lo siti!"

"Makanya usaha dong supaya dia lupa sama gue dan balik suka sama lo"

"Iya ini lagi diusahain, doain aja" balas Fhya.

Akibat ucapannya dibus tentang akan membantu Chandran move-on jika ditolak. Pria itu benar-benar mendatanginya setelah ditolak oleh Valerie dan menanyakan cara agar bisa move on. Padahal Fhya cuman bercanda saat mengatakannya, tapi malah ditanggapi serius oleh pria itu.

Jadilah akhir-akhir mereka sering komunikasi untuk membahas hal-hal yang bisa membuat Chandran cepat move on. Salah satunya adalah dengan mencari cinta yang baru, karena Chandran tidak mau dekat dengan sembarang gadis akhirnya ia memilih untuk mencoba pada Fhya saja. Fhya sih setuju-setuju saja, ini juga merupakan kesempatan baginya. Siapa tau dekat dengan Chandran bisa membuatnya segera move-on dari si brengsek Bagas itu.

"Amin paling serius nih gue" timpal Valerie.

"Valerie"

"Hm?"

"Lo udah beneran gak ada rasa ama Dava?"

"Emang kenapa?"

"Orang mah kalau ditanya ya jawab, bukan malah balik nanya"

"Guekan udah bilang kalo gue gak tau. Ntar kalo udah tau, gue kasi tau deh" balas Valerie

Valerie memang agak bingung tentang perasaanya terhadap Dava. Ia sering merasakan perasaan aneh ketika bersama pria itu, yang tidak ia mengerti kenapa.

"Beb gue cuman mau bilang kalo jangan nahan perasaan lo sendiri. Apapun itu selama lo merasa hal itu bisa buat lo bahagia, perjuangin. Jangan ragu Valerie, gue bakal selalu dukung lo" ujar Fhya tulus

"Thanks Fhya! Gue beruntung banget punya lo" Valerie memeluk gadis yang berbaring disebelahnya itu.

...

"Ngapain ke sini?" Valerie berdiri dihadapan Rafan yang masih duduk diatas motornya. Tadi pria itu tiba-tiba menelpon dan menyuruhnya untuk keluar menemuinya didepan gerbang rumah.

Rafan menatap Valerie lekat, sorot mata pria itu sarat akan penyesalan. "Sorry Valerie"

Valerie mengerutkan dahi. "Buat apa?"

Rafan menghela napas pelan. Pria itu mengalihkan pandangan sejenak, sebelum kemudian kembali menatap gadis yang ia sukai itu. "Gue ninggalin lo waktu itu, gue khawatir banget pas balik dan elo udah gak ada."

Valerie yang mendengar ucapan Rafan, lantas menganggukkan kepala seolah mengerti. "It's okay, gak usah dibahas."

Rafan semakin merasa bersalah ketika mendengar jawaban santai Valerie, yang seolah tak masalah dengan kesalahannya yang meninggalkan gadis itu. "Gue beneran merasa bersalah, lo waktu itu pulang sendiri?"

Valerie menggelengkan kepala untuk pertanyaan Rafan itu. "Gak, Dava jemput gue"

Jawaban Valerie itu sontak membuat Rafan mengepalkan tangannya. "Kenapa harus sama dia?"

Choose A Way Of Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang