***
"Kok cepet banget sih pulangnya? Kamu kan masih sakit" protes Valerie.
Hari ini Dava memang akan pulang dari rumah sakit atas permintaan pria itu sendiri. Pria itu beralasan sudah sehat dan sangat bosan berada dirumah sakit.
"Aku bosen disini" sahut Dava.
"Kan aku kesini tiap hari, buat nemenin kamu jadi ulangnya minggu depan aja deh" tawar Valerie.
"Kamu nemeninnya dirumah aja"
"Uhuk-Mo-uhuk-dus!" Sindir Halil pura-pura batuk.
"Natural banget yah modusnya ck!" tambah Heysam.
"Emang nih si Dava, keras kepala banget kalo dibilangin." Kesal sang mama membuat Dava berdecak tak kalah kesal.
"Dava udah gak apa-apa Ma, udah sehat, lagian yang luka cuman kepala gak ada yang lain"
"Terserah, ya udah ayo papa kamu udah nunggu tuh di bawah" ketus mamanya lalu berjalan pergi duluan.
"Ayo" Ajak Dava pada Valerie yang masih duduk memandang kesal ke arahnya.
"Ck!" dengus Valerie kemudian melangkah meninggalkannya, membuat Dava hanya bisa menghela napas pelan.
"Valerie, ngambeknya yang lama yah!" kompor Heysam.
"Iya, pokoknya harus lama!" tambah Halil.
"Bacot!" ketus Dava kemudian menyusul dua wanita kesayangannya itu.
"Lo berdua bener-bener yah!" tegur Akhtar.
"Udahlah, ayo buruan!" ujar Altair kemudian melangkah pergi diikuti yang lain.
...
Dava dkk Valerie dan Fhya kini sedang duduk bersantai diruang keluarga rumah Dava. Halil dan Hesyam sibuk bermain Ps. Sedangkan yang lainnya sibuk dengan ponsel masing-masing.
Valerie serius membaca wattpad sambil menyender pada Dava yang terus mengelusi rambutnya dengan satu tangan.
"Lo kapan mau masuk sekolah Dav?" tanya Chandran yang duduk disebelah Fhya.
"Besok"
"Minggu depan"
Ucap Dava dan Valerie bersamaan.
"Gak ada yah besok besok, minggu depan aja, kamu tuh harus istirahat banyak-banyak Dapahhh" sungut Valerie.
"Aku udak gak apa-apa" ujar Dava lembut.
"Terserah deh!" Valerie menegakkan tubuhnya dan menjaga jarak dari pria itu.
Dava hanya bisa menghela napas lalu menarik Valerie mendekat. "Iya, minggu depan aja!"
"Nah gituh dong!" senang Valerie kemudian kembali menyenderkan tubuhnya pada Dava.
"Hubungan lo berdua apesih? Pacaran apa gimana hah? Kok mesra banget?!" gemas Fhya yang sudah sangat kepo tentang keduanya.
"Kepo lu! Yang harusnya nanya itu gue, ngapain lo duduk dempetan ama Chandran hah? Udah resmi lo?" tanya Valerie.
"Gue masih penjajakan! Gak usah ngalihin pembicaraan ye lo, ngaku lo ama gue! Lo berdua udah pacaran kan?" Balas Fhya tak mau kalah.
Mereka semua yang mendengar pertanyaan Fhya sontak menatap Valerie penasaran termasuk Dava.
Sebenarnya Dava juga bingung tentang hubungan mereka, dirinya tak ingin berharap tapi melihat prilaku Valerie padanya, mau tidak mau membuat harapannya kembali timbul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...