***
Weekend ini Valerie sudah berencana untuk menghabiskan waktunya untuk maraton drakor sepuasnya. Setelah sarapan pagi bersama keluarganya, kini ia telah berada didalam kamarnya dan mengatur posisi nyaman untuk mulai menonton drakor yang sudah ia download sebelumnya.
"Song jong ki semenjak jadi duda, auranya makin ganteng aja yah ck!" Valerie mulai berbicara sendiri mengomentari pemeran drama yang ditontonnya.
Waktu berlalu dengan cepat, hingga tanpa Valerie sadari ternyata sekarang sudah hampir malam. Masih asik dengan dramanya, ponsel Valerie tiba-tiba berbunyi.
"Halo?" jawab Valerie mengangkat telponnya. "Siapa nih?"
"Valerie" panggil orang dalam telpon. "Ini gue"
"Iya, lo siap-- eh Dava?"
"Hm"
"Kenapa?"
"Lo sibuk?"
"Iya nih, sibuk banget gue. Udah dulu yah"
"Gue mau ngajak lo jalan"
"Aduh, gak bisa gue sibuk. Emangnya mau kemana sih?"
"pasar malem, kata pembantu gue ada pasar malem baru buka dekat komplek rumah. Lo mau? Nanti gue jemput" tawar Dava
Valerie yang mendengar kata pasar malam dari pria itu terdiam sebentar untuk berpikir. Sudah lama ia tak datang ketempat seperti itu, tapi kenapa harus bersama Dava. Bukan apa-apa yah, Valerie hanya tidak ingin mengulang kisah Valerie yang asli dengan Dava. Tapi kan dia tidak menghalangi Dava untuk bersama Naya, dan juga Dava sendiri yang mengajaknya.
"Bodo amat! Tujuan gue kan pasar malem bukan si Dava.. Gass lah!!" pikir Vakerie
"Gimana?" tanya Dava dibalik telpon
"Okedeh! Gue siap-siap dulu!"
"Hm" balas Dava lalu memutuskan panggilan, ia tersenyum ketika mendengar persetujuan gadis itu.
Begitu panggilannya terputus, Valerie bergegas mandi dan bersiap-siap untuk pergi bersama Dava. Setelah selesai Valerie keluar kamar dan menuruni tangga.
"Mau kemana Vee?" tanya Akhtar yang tak sengaja berpapasan dengannya, sepertinya pria itu baru saja dari dapur. Ayah mereka memang lagi-lagi keluar kota untuk urusan bisnis, jadilah sisa mereka bertiga dirumah dan mbok inah tentunya.
"Mau ke pasar malam yah bang" balas Valerie
"Sama siapa?"
"Dava, udah didepan katanya. Boleh kan?"
Akhtar berpikir sebentar kemudian menatap ke arah Valerie yang nampak bersemangat.
"Yaudah boleh, tapi pulangnya jangan kemaleman yah?"
"Sip abangku, kalo gitu Valerie jalan dulu yah dahhh!" pamit Valerie mencium pipi Akhtar kemudian melangkah keluar rumah.
Didepan rumah sudah ada Dava yang bersandar ke arah mobilnya.
"Tumben bawa mobil?" heran Valerie melangkah mendekat ke arah Dava
"udah malam. Angin malam gak baik buat lo" jawab Dava sambil membukakan pintu mobil untuk Valerie lalu memutari mobil dan masuk ke kursi pengemudi.
Sepanjang perjalanan mereka hanya di isi oleh suara radio dari mobil. Dava fokus menyetir sedangkan Valerie sibuk melihat suasana malam kota dari jendela mobil.
Sekitar 30 menit kemudian, mobil yang mereka tumpangi berhenti karena telah sampai pada lokasi pasar malam yang Dava maksud. Mereka berdua keluar dari mobil dan berjalan masuk ke area pasar malam tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...