***
"Dava.."
Panggil seseorang membuat Dava menoleh dan menatap terkejut ke arah gadis yang memanggilnya..
"Lo ngapain berantem ama tembok?" Tanya Valerie.
Gadis yang memanggil Dava adalah Valerie. Setelah siaran radio tadi, dia langsung mengembalikan gitar yang ia pinjam ke ruang musik.
Karena gedung ruang musik berada di area belakang dan dekat dengan taman belakang dan membuatnya tak sengaja mendengar umpatan Dava tadi. Dan arena merasa penasaran ia akhirnya mendekat dan mendapati Dava yang sedang memukuli tembok.
"Punya masalah hidup apa lo? Ampe tembok, juga lo ajak berantem"
Valerie menatap ke arah tangan Dava yang sudah terluka karena berhantaman langsung dengan kerasnya tembok.
Dia mendekat dan memegang tangan Dava untuk memeriksa lukanya, sedangkan Dava hanya terus menatapnya diam.
"Ya ampun ini tangan lo jadi luka kaya gini, ayo ke Uks! Gue obatin" ucapnya lalu menarik tangan Dava menuju Uks..
Disisi lain tembok, Naya berdiri sambil mengepalkan tangan menahan kesal. Lagi-lagi Valerie menjadi penghalang baginya untuk dekat dengan Dava.
"Awas aja lo Valerie" ucapnya dengan nada mengancam kemudian berlalu pergi.
...
Di uks...
Valerie menyuruh Dava untuk duduk disalah satu brankar uks, kemudian mengambil alkohol, kapas, dan perban untuk mengobati luka pada tangan Dava.
"Lo kenapa sih? pake mukulin tembok segala. Tuh tembok salah apa ama lo? ampe lo pukulin kaya gitu. Udah tau tembok keras masih aja lo pukulin, mikir dong Dav! Ini tangan lo terbuat dari daging bukan dari beton, yah pasti kalah lah ama tembok yang terbuat dari semen. Heran gue, ganteng-ganteng kok bego!"
Valerie mengomel ditengah kegiatannya mengobati tangan Dava. Beda halnya dengan Dava yang terus menatap wajah Valerie.
Dava merasa senang melihat kepedulian Valerie padanya, dia bahkan senang mendengar omelan gadis itu.
Sepertinya Dava benar-benar telah jatuh hati pada gadis didepannya.
"Woi! Lo dengerin gue gak sih? Lo bener-bener yah Dav, gue udah ngomong panjang lebar dan lo malah bengong." kesal Valerie pada Dava yang sedari tadi hanya diam.
"Kenapa?" tanya Dava
"Hah?"
Dava berdecak. "Kenapa nyanyi lagu kayak tadi?"
"Emang kenapa? lagunya gak enak yah? Padahal gue suka loh"
"Gue gak suka liriknya"
"Kenapa? Bagus kok menurut gue. Menceritakan kisah gue banget pada zaman dahulu" sindir Valerie
"Gue gak setengah hati ama lo"
Valerie mendengus dan memutar mata malas. "Iya tau! Jangankan setengah hati, seperempat hati aja lo gak ada buat gue. Gam usah diperjelas juga kali!"
Dava menghelas napas kemudian memejamkan matanya sebentar lalu kembali berujar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose A Way Of Life
Fantasy[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti asuhan, dirinya ditemukan oleh ibu panti saat masih bayi didepan pintu rumah, meskipun besar dalam...