Part 32

44.8K 5.5K 545
                                    

***

"Adam kampret! Ngagetin aja lo!" umpat salah seorang teman kelas Valerie.

Ya! Yang membuka pintu secara kasar dan membuat kaget seisi kelas adalah ketua kelas mereka, Adam.

"Gue punya gosip anjirrr!" seru Adam heboh.

Para wanita yang mendengar kata gosip yang keluar dari mulut Adam, serentak menoleh dan menatap penasaran ke Arah Adam.

"To the point aja anjirr, gak usah basa basi. Gue udah penasaran nih" ujar sinta, salah satu teman kelas Valerie yang merupakan biang gosip handal sekolah.

"Itu tuh si murid beasiswa itu loh, gak sengaja keserempet motor Dava"
Ujar Adam

"Terus terus?" kepo Fhya

"Dia digendong Dava ke uks anjirrr!!"
Heboh Adam

"Kampret! Modus bat tuh cewek" kesal Sinta, karena ia merupakan salah satu dari sekian banyaknya fans Dava yang ada disekolah ini.

"Emang parah yah?" tanya Valerie pada Adam

"Enggak sih, cuman lecet sedikit" jawab Adam sambil mendudukkan dirinya ke kursi.

"Modus tuh pasti, gue udah feeling dari awal kalo tuh cewek suka ama si Dava. Kelihatan banget, suka caper eeww" dengus Fhya yang berada disebelah Valerie

"Se'usdzon mulu lo ama orang!" ujar Valerie

"Dih! Yaudah kalo gak percaya. Gue kasi tau yah, tuh cewek mukanya aja yang polos kalo dalemnya sih sapa yang tau"

"Iya iya! Emang elo deh yang tau segalanya" celutuk Valerie sambil tertawa kecil melihat ekspresi Fhya yang sok serius itu.

Kejadian Dava tak sengaja menyerempet Naya memang ada pada  alur novel, disitu juga diceritakan bahwa sepulang sekolah nanti Dava akan mengantar Naya pulang, karena merasa bersalah sudah menyerempet gadis itu.

Ah! Ternyata kisah Dava dan Naya tetap berjalan sesuai dengan alur, tapi Valerie tidak akan ikut terbawa alur dengan berusaha menghalangi keduanya. Valerie akan mengabaikan pasangan itu dan menikmati hidup bersama keluarganya dan juga Fhya.

Disis lain...

"Makasih yah Dava, udah nganterin aku ke uks" ucap Naya malu-malu. Ia merasa senang karena Dava menggendongnya dari parkiran hingga ke uks, apalagi sepanjang jalan banyak siswa lain yang memperhatikan mereka. Sekarang berita tentang dia yang digendong Dava pasti sudah menyebar ke seluruh sekolah, dan lagi Valerie juga pasti sudah tahu.

"Hm" balas Dava dingin kemudian berlalu pergi.

Melihat sikap Dava yang masih acuh padanya, Naya hanya bisa menghela napas kasar. Tak apa!pikirnya. Mungkin sekarang Dava masih mengabaikannya tapi suatu saat ia akan membuat pria itu bertekuk lutut padanya.

"Tunggu saja Dava!" Ucap Naya penuh keyakinan.

Dava bergegas menuju lokernya untuk mengambil baju ganti yang selalu ia simpan disitu, kemudian melangkah ke arah toilet untuk mencuci tangan dan mengganti bajunya. Dava merasa dirinya kotor karena telah menyentuh wanita lain selain ibunya dan Valerie. Sebenarnya Dava sangat ogah mengantar gadis itu  ke uks , jika bukan karena ia selalu diajarkan bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan oleh orang tuanya, ia akan membiarkan gadis itu saja. Setelah menyelesaikan urusannya di toilet, Dava akhirnya melangkah menuju kelasnya.

...

Jam istrahat, kantin...

Brak!!!

Naya dan Dina yang sedang makan bersama sontak terkejut ketika seseorang menggebrak meja mereka.
Mengangkat pandangan dan melihat siapa pelakunya.

"Oh jadi ini cewek miskin yang tadi pagi caper ama Dava" ujar sinis seorang gadis cantik yang bernama Fani yang berdiri didepan kedua temannya yang lain.

Fani adalah salah satu cewek yang naksir berat pada Dava, ia juga terkenal karena sering membully jika tidak menyukai seseorang. Apalagi jika ada yang berani mendekati Dava, hanya Valerie gadis yang tidak berani ia sentuh walaupun Valerie selalu menempeli Dava. Fani cukup tau diri bahwa Valerie sama sekali bukan lawannya, entah itu dari segi fisik, otak maupun materi, ia kalah telak dibandingkan dengan Valerie.

Fani bisa menerima jika Dava bersama Valerie, tapi ia tidak akan pernah terima jika gadis miskin seperti Naya ini dengan tidak tau dirinya mendekati Dava cih.

"Maksud kamu apa?" tanya Naya sok polos padahal dalam hatinya ia sudah merutuki gadis dihadapannya ini.

Mereka kini sudah menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada dikantin.

"Halah gak usah sok polos lo!  ini Peringatan pertama gue buat elo. Jauhin Dava! Kalo lo masih mau hidup tenang disekolah ini" ancam Fani sambil mencengkram kasar dagu Naya.

Naya meringis sakit merasakan kuku Fani menembus kulitnya.

"A-aku beneran gak ngerti kamu ngomong apa, t-tadi pagi i-tu cuman kejadian yang gak disengaja. A-aku gak caper" ringis Naya

Fani menghempas kasar dagu Naya setelah mendengar ucapan gadis itu kemudian berlalu pergi.

Bisik-bisik mulai terdengar ketika Fani meninggalkan kantin..

"Lagian gak tau diri banget sih"

"Cuman anak beasiswa kok kebanyakan gaya"

"Valerie yang hampir sempurna aja gak bisa dapetin Dava, apalagi dia"

"Eh kampret! Kagak usah bawa-bawa Valerie gue yah" sinis salah seorang siswa pria.

Naya hanya bisa mencengkram roknya dengan erat, menahan marah mendengar semua bisikan-bisikan merendahkan itu.

Sedangkan disisi lain Valerie dan Dava dkk juga melihat kejadian itu dari awal hingga akhir.

Dava dkk hanya acuh dengan apa yang terjadi itu, mereka sudah biasa melihat hal seperti itu. Dan lagi Naya tak sepenting itu sampai mereka harus peduli. Bagi Dava dkk gadis yang pantas mereka pedulikan hanya Valerie dan sahabatnya.

Dimeja Valerie...

Valerie dan Fhya memang duduk dimeja yang berbeda dengan Dava dkk, meskipun kedua abangnya mengajaknya duduk bersama. Kedua gadis itu lebih merasa nyaman jika duduk berdua. Mereka akan duduk bersama Dava dkk jika sudah tidak ada pilihan lain seperti sebelumnya ketika meja kantin penuh.

"Aduh, puas banget gue liatnya" seru Fhya senang

"Astaga Fhya! Kamu berdosa banget, orang kesusahan kok diketawain" tegur Valerie alay

"Terserah gue lah, gak suka banget gue ama tuh cewek Semenjak dia ngomong yang gak-gak tentang lo ke kita semua waktu itu" sungut Fhya
"Lo harus hati-hati ama dia, kayaknya tuh cewek suka ama Dava dan nganggap lo saingan deh."

"Yaudah sih biarin aja, selama dia nggk nyakitin gue dan orang-orang disekitar gue, Gue nggk masalah! tapi kalo dia berani main-main ama gue, habis tuh cewek!" ujar Valerie sambil menatap Naya dari jauh.

"Gue suka gaya lo beb!" Fhya mengacungkan jempol ke arah Valerie.

...

____________________________________

Salam dari Fhya!!!

Salam dari Fhya!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Choose A Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang